Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Mengapa Remaja Sering Galau

image-gnews
Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan sosial remaja merupakan salah satu tahapan rentan dalam hidup seseorang. Banyak dari mereka melalui masa galau ketika berada di usia 14 -17 tahun. Lantaran itulah, perlu perhatian khusus bagi remaja melalui masa galau. Pasalnya, bila galau tidak tertangani dengan baik, dapat mendatangkan masalah psikososial.

"Pada tahap ini terdapat pembentukkan identitas dan kebingungan soal peran mereka, karena perkembangan otak mereka belum siap dan ini membuat mereka rusuh sendiri, tak perlu ada masalah pelajaran atau masalah sosial lainnya, para remaja ini sudah memiliki masalah sendiri dengan emosi mereka, menjadi galau," ujar Psikolog Klinis Rahajeng Ikawahyu, dalam Sosialisasi Upaya Perlindungan Anak Dengan Gangguan Psikososial yang diinisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Rabu 14 Oktober 2020.

Menurut Ika, remaja memiliki dua tahap perkembangan psikososial. Tahap pertama adalah identity versus identity confusion dan tahap kedua adalah pembuatan basic virtue atau pembentukkan nilai - nilai dasar oleh orang tua atau keluarga.

"Pada tahap pertama, remaja mulai bertanya siapakah saya dan memulai relasi sosial di luar rumah, di tahap inilah remaja mulai menggunakan emosi," kata Ika. Emosi ini mulai memberikan pengaruh terhadap suatu hal yang disuka maupun tidak disukai seorang remaja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seseorang juga mengalami pembentukan hormonal saat remaja, dimana semua proses kimia tubuh mulai terbentuk secara alamiah di luar kendali pemikirannya. Di samping itu, remaja mulai menghadapi kenyataan tentang role model yang terbentuk secara nyata di hadapan mereka. Hal ini yang kemudian membuat remaja mulai memperbandingkan basic virtue dengan role model di luar rumah yang mereka hadapi.

"Hal ini yang membuat remaja mulai bingung untuk memilih nilai yang mana yang cocok untuk mereka, apakah memilih untuk bergaul pada tataran nilai yang berbeda dari rumah agar tidak dikucilkan atau sebaliknya, insting pertahanan diri mereka akan bekerja," kata Ika.

Galau yang berlebihan bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan masalah sosial. Lantaran itu, salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak galau pada remaja adalah dengan memperkuat basic virtue, yang tidak hanya diciptakan oleh keluarga di rumah, melainkan pula oleh ekosistem pendidikan di sekolah. "Dengan pembentukan nilai nilai yang kuat di keluarga, dampak dari kegalauan remaja ini dapat dikendalikan," kata Ika.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

5 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

10 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

10 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

10 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

17 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.