TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Kasandra Putranto mengingatkan seluruh masyarakat pentingnya menjaga kesehatan mental bagi siklus kehidupan. Ia menuturkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyatakan kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bukan sekedar bebas dari suatu penyakit maupun kelemahan. Artinya, kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang.
“Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan yang berdasarkan semboyan terkini diyakini bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental,” kata lulusan Universitas Indonesia , Selasa, 16 April 2024.
Ia pun menjelaskan kesehatan mental adalah keadaan sejahtera saat orang menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas. Kondisi kesehatan mental ditentukan berbagai faktor, antara lain sosial ekonomi seperti pengalaman masa kecil atau kondisi keuangan keluarga, faktor biologis seperti adanya penyakit yang diderita akibat keturunan dan faktor lingkungan.
Kemampuan berpikir
Kesehatan mental kelak akan mempengaruhi kemampuan kolektif dan individu sebagai manusia untuk berpikir, mengeluarkan emosi, berinteraksi satu sama lain, mencari nafkah, dan menikmati hidup.
“Atas dasar ini, promosi, perlindungan, dan pemulihan kesehatan mental dapat dianggap sebagai perhatian penting bagi individu, komunitas, dan masyarakat di seluruh dunia,” jelas Kasandra.
Ia juga menambahkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan mental saat ini sudah jauh lebih baik. Hal itu dapat terlihat dari berbagai strategi dan intervensi kesehatan masyarakat dan lintas sektoral yang hemat biaya terus diupayakan semua pihak terkait untuk meningkatkan, melindungi, dan memulihkan kesehatan mental masyarakat.
“Kesehatan mental merupakan komponen integral dan penting dari kesehatan,” ujar Kasandra.
Pilihan Editor: Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya
