TEMPO.CO, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19 ini, kita diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh agar tak mudah tertular, termasuk menjaga kesehatan organ-organ tubuh. Salah satunya ginjal, yang seukuran kepalan tangan dan terletak di bagian bawah tulang rusuk, di kedua sisi tulang belakang.
Ginjal melakukan beberapa fungsi. Yang terpenting menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Produk limbah ini disimpan di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan melalui urin.
Selain itu, ginjal mengatur kadar pH, garam, dan kalium dalam tubuh, juga menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan mengontrol produksi sel darah merah. Ginjal juga bertanggung jawab untuk mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium untuk membangun tulang dan mengatur fungsi otot. Dikutip dari healthline.com, berikut tips menjaga kesehatan ginjal.
Tetap aktif dan bugar
Olahraga teratur tak hanya bagus untuk menurunkan berat badan, juga menurunkan risiko penyakit ginjal kronis, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung, yang penting untuk mencegah kerusakan ginjal. Tidak perlu lari maraton untuk menuai hasil olahraga. Berjalan, berlari, bersepeda, dan bahkan menari bagus untuk kesehatan. Temukan aktivitas yang membuat sibuk dan bersenang-senang.
Kontrol gula darah
Orang dengan diabetes atau kondisi yang menyebabkan gula darah tinggi dapat mengalami kerusakan ginjal. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah, ginjal dipaksa untuk bekerja ekstrakeras untuk menyaring darah. Pengerahan tenaga selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa.
Namun, jika bisa mengontrol gula darah, Anda mengurangi risiko kerusakan. Selain itu, jika kerusakan terdeteksi lebih awal, dokter dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau mencegah kerusakan tambahan.
Pantau tekanan darah
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Jika tekanan darah tinggi diiringi masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, dampaknya pada tubuh bisa signifikan. Tekanan darah yang sehat adalah 120/80. Prehipertensi berada di antara titik itu dan 139/89. Perubahan gaya hidup dan pola makan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Jika tekanan darah secara konsisten di atas 140/90, Anda mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan harus berkonsultasi dengan dokter tentang pemantauan tekanan darah secara teratur, mengubah gaya hidup, dan mungkin minum obat.
Pantau berat badan dan makan makanan sehat
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan yang dapat merusak ginjal, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Pola makan sehat yang rendah natrium, daging olahan, dan makanan lain yang merusak ginjal dapat membantu mengurangi risiko kerusakan. Fokus pada makan bahan-bahan segar yang secara alami rendah sodium, seperti kembang kol, bluberi, ikan, biji-bijian, dan banyak lagi.
Minum banyak cairan
Tidak ada keajaiban di balik nasihat klise untuk minum delapan gelas air sehari, tetapi itu adalah tujuan yang baik karena mendorong untuk tetap terhidrasi. Asupan air yang teratur dan konsisten sehat untuk ginjal. Air membantu membersihkan natrium dan racun dari ginjal, juga menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.
Targetkan setidaknya 1,5-2 liter air dalam sehari. Berapa banyak air yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan dan gaya hidup. Faktor-faktor seperti iklim, olahraga, jenis kelamin, kesehatan secara keseluruhan, dan apakah Anda hamil atau menyusui penting untuk dipertimbangkan saat merencanakan asupan air harian. Orang yang sebelumnya pernah menderita batu ginjal harus minum lebih banyak air untuk membantu mencegah penumpukan batu di masa mendatang.
Jangan merokok
Merokok merusak pembuluh darah, menyebabkan aliran darah lebih lambat ke seluruh tubuh dan ginjal. Merokok juga meningkatkan risiko kanker ginjal. Jika Anda berhenti merokok, risiko akan turun. Namun, perlu waktu bertahun-tahun untuk kembali ke tingkat risiko seseorang yang tidak pernah merokok.
Waspadai jumlah obat bebas
Jika rutin mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (OTC), ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), termasuk ibuprofen dan naproxen, dapat merusak ginjal jika sering diminum untuk nyeri kronis, sakit kepala, atau artritis.
Orang tanpa masalah ginjal yang minum obat kadang-kadang kemungkinan besar sembuh. Namun jika menggunakan obat-obatan ini setiap hari, Anda dapat membahayakan kesehatan ginjal. Bicarakan dengan dokter tentang perawatan aman ginjal jika sedang nyeri.
Periksakan fungsi ginjal jika berisiko tinggi
Jika berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal atau penyakit ginjal, sebaiknya lakukan tes fungsi ginjal secara teratur. Orang-orang berikut mungkin mendapat manfaat dari skrining rutin:
-Berusia di atas 60 tahun
-Lahir dengan berat badan rendah
-Memiliki penyakit kardiovaskular atau keluarga dengannya
-Memiliki riwayat tekanan darah tinggi
-Obesitas
-Percaya mungkin mengalami kerusakan ginjal
Tes fungsi ginjal secara teratur adalah cara yang bagus untuk mengetahui kesehatan ginjal dan memeriksa kemungkinan perubahan. Mengatasi kerusakan apa pun dapat membantu memperlambat atau mencegah kerusakan di masa mendatang.
*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.