TEMPO.CO, Jakarta - Plasma konvalesen adalah terapi pengobatan pasien COVID-19 dengan menggunakan antibodi penyintas COVID-19 yang sudah sembuh untuk diberikan pada pasien yang masih sakit. Penyintas COVID-19 yang sudah sembuh memberikan antibodi kepada pasien yang masih sakit melalui plasma darah. Plasma adalah bagian dari darah dan merupakan 45 persen komponen darah.
Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat menyatakan terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19 memiliki tingkat kesembuhan 99 persen sehingga para penyintas yang telah sembuh diharapkan mendonorkan darahnya untuk pengobatan pasien lain.
"Sekarang kami bersama Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Balitbangkes, mengadakan uji klinis. Selama adakan uji klinis ini, karena kami sudah memberikan kurang lebih 900 plasma konvalensen itu kepada pasien, kami mendapati hampir 99 persen itu sembuh," kata Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, Linda Lukitari Waseso, pada diskusi yang diselenggarakan di Graha BNPB, Jumat, 27 November 2020.
Linda memastikan PMI telah memenuhi standar dari Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM) tentang cara pembuatan obat yang baik (CPOB) sehingga dapat dipastikan plasma konvalensen yang diproses oleh PMI aman. Dengan tingginya tingkat kesembuhan pasien COVID-19 melalui terapi plasma konvalensen ini, diharapkan penyintas yang telah sembuh bisa mendonorkan darahnya secara sukarela untuk membantu pasien lain yang masih sakit.
Tentunya setiap pendonor darah secara umum ataupun penyintas COVID-19 akan dilakukan skrining kondisi kesehatan terlebih dulu sebelum diperbolehkan mendonorkan darah. Khusus untuk penyintas COVID-19 ada pemeriksaan persyaratan lebih khusus.
"Yang mandatory kami memeriksakan empat penyakit, yaitu hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, dan sifilis," jelas Linda.
Saat ini, PMI juga masih kekurangan pasokan darah karena menurunnya angka pendonor di tengah pandemi COVID-19. Dia juga mengimbau masyarakat mau mendonorkan darah untuk memenuhi kebutuhan beberapa pasien dengan penyakit yang membutuhkan darah.
*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.