TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang berpikir harus melakukan olahraga saat sedang sakit. Masyarakat berpikir bahwa olahraga bisa memulihkan stamina orang yang sedang sakit. "Itu mitos," kata Health and Nutrition Science Nutrifood Rendy Dijaya Muliadi pada Nutriclass bertema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Tidur serta Olahraga pada 8 Februari 2021.
Rendy mengatakan ada namanya Neck Check Rule yang berarti aturan dasar untuk menentukan boleh tidaknya melakukan olahraga saat sakit. Bila sakit yang Anda rasakan letaknya ada di atas leher, Anda tetap boleh melakukan olahraga ringan. "Contohnya batuk, pilek, atau sakit tenggorokan," kata Rendy.
Baca: 5 Kesalahan saat Olahraga Ini Bikin Berat Badan Sulit Turun
Rendy membolehkan orang dengan 3 penyakit itu untuk melakukan jogging selama 10 menit. "Apabila tidak ada keluhan, olahraga hingga tingkat moderat dapat dilakukan, tapi jika semakin tidak nyaman segera hentikan," kata Rendy.
Sebaliknya, bila Anda merasakan sakit di bawa leher, Anda lebih disarankan untuk istirahat. "Gejala penyakit di bawah leher seperti sesak nafas, sakit pada perut, atau gejala demam dan pegal otot (akibat gejala suatu penyakit) juga tidak dianjurkan untuk olahraga," kata Rendy.
Rendy sangat menyarankan masyarakat untuk berkopromi dengan tubuh sendiri sesuai gejala yang dirasakan. Olahraga ringan bukan solusi memulihkan stamina tubuh, tetapi dapat meringankan gejala sakit khususnya pada penyakit yang dirasakan dia atas leher. "Bagi sakit di bawah leher, harusnya istirahat dan makan makanan seimbang untuk memulihkan energi," katanya.