TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan vaksin AstraZeneca sempat memunculkan kekhawatiran setelah ada isu bisa menyebabkan pembekuan darah. Namun, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menegaskan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca aman bagi yang berusia di atas 18 tahun, termasuk lansia.
"Vaksin ini bisa diberikan di atas 18 tahun, juga untuk lansia. Untuk lansia sangat baik, sangat aman, dan juga imunogenisitasnya cukup tinggi," katanya.
Sri mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian suntikan vaksin AstraZeneca dilakukan berselang 4-8 pekan pada lansia. Namun, ITAGI menyarankan pemberian suntikan pertama dan kedua vaksin AstraZeneca dilakukan dengan selang delapan pekan.
Baca juga: Ciptakan Ketenangan, Ayo Perangi Hoaks soal Vaksinasi Covid-19
"Mungkin itu lebih baik karena melihat efek sampingnya lebih rendah dan imunogenisitasnya lebih baik," jelasnya. Meski demikian, Sri meminta Kementerian Kesehatan tetap berhati-hati dalam melaksanakan program vaksinasi COVID-19 serta memantau pelaksanaan secara berkala.
Sri menjelaskan dalam uji klinis, efek samping yang terjadi setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca termasuk dalam kategori ringan. Mengenai kejadian pembekuan darah yang terjadi setelah vaksinasi di Eropa, dia mengatakan gangguan pembekuan darah sebetulnya secara alami cukup tinggi dan pelaksanaan vaksinasi tidak menambah kejadian gangguan pembekuan darah. "Kalau disebabkan oleh vaksin pasti angka kejadiannya akan naik, ini tidak terjadi," jelasnya.