Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Wasabi, Pelengkap Makanan Jepang yang Kaya Nutrisi

Reporter

image-gnews
Suasana lelang wasabi di area <i>green grocery</i> pada hari pembukaan Pasar Toyosu di Tokyo, Jepang, 11 Oktober 2018. REUTERS/Issei Kato
Suasana lelang wasabi di area green grocery pada hari pembukaan Pasar Toyosu di Tokyo, Jepang, 11 Oktober 2018. REUTERS/Issei Kato
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jepang, wasabi merupakan salah satu pelengkap yang harus ada nyaris di setiap makanan. Beberapa makanan yang kerap menggunakan wasabi adalah sushi, sashimi, soba, dan sebagainya. Rasanya cukup pedas, tapi tidak meninggalkan rasa menggigit di lidah seperti cabai.

Wasabi termasuk ke dalam tanaman herbal, yang masih satu keluarga dengan kubis atau kol (Cruciferae/Brassicaceae). Sesuai dengan namanya, pelengkap makanan yang memiliki nama latin Eutrema japonica atau Wasabia japonica ini memang berasal dari batang tanaman wasabi.

Batang tanaman tersebut diparut dan diolah lebih lanjut, sehingga menghasilkan pelengkap makanan dengan tekstur menyerupai pasta. Meski demikian, bagian akar dan tangkai daunnya juga mengandung rasa yang cukup kuat sehingga kerap diolah menjadi bahan makanan.

Tak heran, Eutrema japonica memiliki aroma khas yang cukup menyengat disertai dengan rasa yang agak pedas. Pelengkap makanan yang bisa dengan mudah ditemukan di restoran Jepang ini, memberikan rasa pedas yang menusuk dari hidung sampai kepala.

Tanaman herbal ini biasanya tumbuh saat musim semi dan membutuhkan waktu panen kurang lebih 18-24 bulan. Wasabi biasanya memiliki tinggi hingga mencapai 60 cm, dengan panjang akar sekitar 10-20 cm dan ukuran diameter 3-5 cm.

Wasabi memiliki kandungan nutrisi yang tidak sedikit. Tanaman ini dapat menyumbang karbohidrat, protein, serat, dan sedikit lemak. Tidak hanya itu, sejumlah vitamin seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, bisa didapatkan di dalam wasabi ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, wasabi yang kerap tersaji melengkapi makanan Jepang ini mengandung berbagai mineral yang bisa membantu melengkapi kebutuhan harian tubuh. Mulai dari kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, selenium, serta seng.

WINDA OKTAVIA

Baca: Tak Hanya Pedas, ini Khasiat Wasabi Bagi Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kimberly Ryder Atur Variasi Makanan untuk Anak

10 jam lalu

Kimberly Ryder dan keluarga/Instagram -  @kimbrlyryder
Cara Kimberly Ryder Atur Variasi Makanan untuk Anak

Kimberly Ryder mengatakan bergantian memberikan makanan lunak dan padat yang bertekstur lembut ketika anak-anaknya memasuki usia MPASI.


Bagaimana Cara Mencegah Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae?

1 hari lalu

Visual daging sapi yang terinfeksi bakteri Mycoplasma bovis. [ResearchGate.net]
Bagaimana Cara Mencegah Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae?

Vaksinasi dan jaga jarak dengan yang sakit menjadi dua cara untuk mencegah anak terinfeksi mycoplasma pneumoniae.


Telur Cokelat vs Telur Putih, Mana yang Lebih Baik?

2 hari lalu

Ilustrasi telur mentah. Foto: Freepik.com
Telur Cokelat vs Telur Putih, Mana yang Lebih Baik?

Telur cokelat dan putih sama-sama mengandung protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang sebanding.


Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

2 hari lalu

Ilustrasi susu kocok (milkshake) dan burger. Shutterstock
Mengapa Makanan Ultra Proses Harus Dihindari?

Makanan ultra proses mengandung kadar gula yang tinggi, bahan tambahan buatan, karbohidrat olahan, dan lemak trans.


Manfaat Luar Biasa Buah Aprikot untuk Kesehatan Tubuh, Tingkatkan Kesehatan Jantung hingga Kesehatan Mata

5 hari lalu

Ilustrasi buah aprikot. Foto: Unsplash.com/Olga Nayda
Manfaat Luar Biasa Buah Aprikot untuk Kesehatan Tubuh, Tingkatkan Kesehatan Jantung hingga Kesehatan Mata

Kandungan dan manfaat buah aprikot yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan sebabkan dampak positif untuk kesehatan.


3 Manfaat Kesehatan Makan Cabai, Pedas Sedikit Masih Oke

8 hari lalu

Ilustrasi makanan pedas/Tokopedia
3 Manfaat Kesehatan Makan Cabai, Pedas Sedikit Masih Oke

Cabai tidak hanya memberikan rasa pedas, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi dan senyawa bermanfaat bagi kesehatan


4 Resep Olahan Buah Delima untuk Anak Beserta Kandungan Nutrisinya

20 hari lalu

Farah Quinn bagikan resep es merah delima berbahan alami. (Tangkapan layar Youtube.com/Farah Quinn Official)
4 Resep Olahan Buah Delima untuk Anak Beserta Kandungan Nutrisinya

Buah delima dikenal kaya antioksidan dan banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Ini sejumlah hidangan yang bisa dikombinasikan dengan delima


Kiat-kiat Meningkatkan Penyerapan Vitamin B12 pada Tubuh

21 hari lalu

Banyak kasus kekurangan vitamin B12 yang diabaikan atau salah didiagnosis.
Kiat-kiat Meningkatkan Penyerapan Vitamin B12 pada Tubuh

Kemampuan dalam penyerapan Vitamin B12 dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, pilihan makanan, dan kondisi medis yang mendasari.


Dampak Buruk Konsumsi Makanan Mengandung Karbohidrat Kompleks Bersamaan

25 hari lalu

Almond mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk tubuh.
Dampak Buruk Konsumsi Makanan Mengandung Karbohidrat Kompleks Bersamaan

Dokter melarang konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks secara bersamaan agar tidak terkena diabetes.


Siapkan Imunitas Anak dengan Intervensi Nutrisi dan Stimulasi

29 hari lalu

Talkshow Mempersiapkan Kemenangan si Kecil Sejak Dini/Nutrilon Royal
Siapkan Imunitas Anak dengan Intervensi Nutrisi dan Stimulasi

Menjaga imunitas anak semakin penting saat sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang sampai usia 8 tahun.