Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Covid-19, Parosmia: Seolah Terus Mencium Bau Busuk

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Bau. Livescience.com
Ilustrasi Bau. Livescience.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terjadinya ketidaktepatan bau yang diterjemahan otak berarti telah terjadi gangguan penciuman disosmia yang disebut parosmia. Gejala utamanya, merasakan bau busuk yang terus-menerus. Hal ini menjadi bagian yang timbul sebagai gejala dan efek bagi penderita Covid-19.

Parosmia sering disalahartikan kondisi lain yang disebut phantosmia, perbedaan yang mencolok dari kedua disosmia indera penciuman ini ada bau yang diimbui oleh indera juga sumber baunya. Parosmia terjadi sebagai hasil dari campur aduk sinyal antara neuron sensorik olfaktorius, sel saraf yang terletak di rongga hidung yang mendeteksi bau, serta bagian otak tempat bau diterjemahkan dan diinterpretasikan. Gangguan penciuman ini biasanya terjadi pada pasien yang terinfeksi virus atau bakteri yang secara langsung menyerang dan merusak neuron, termasuk influenza.

Jika individu mengidap Parosmia, maka hal yang dirasakan dari indera penciumnya aroma yang sebelumnya menjadi bagian hal disukai, menyenangkan berubah menjadi sangat bau kuat dan tak tertahankan, kadang sulit untuk mendiskripsikan bau yang dirasakan akibat kerusakan neuron penciuman yang dialami.

Akhirnya hal ini dapat beri penuruna kualitas hidup penderita Parosmia, seperti mempengaruhi selera makan invidu tersebut, sebagai contoh penderita Parosmia pada umumnya ketika  mengimbui harum roti yang baru dipanggang berubah jadi berbau menyengat dan busuk. Sehingga beri efek merasa mual atau mual saat makan.

Dr Jane Parker, ilmuwan yang mendalami indera perasa di Universitas Reading, mempelajari parosmia sebelum pandemi, saat kasus ini masih sangat jarang terjadi. Ia mengatakan bahwa pengalaman bau salah pada penderita Parosmia merupakan aktivitas yang hanya dapat mencium salah satu bagian bahan yang terkandung.

Ia mencontohkan pada minuman kopi, kopi diketahui mengandung aroma yang khas, sebab salah satu kandungan dalamnya terdapat sulfur terkombinasi dengan molekul lain sehingga aromanya enak, namun aroma berubah menjadi bau jika hanya satu unsur yang dominan, dalam contoh ini hanya sulfur yang tercium.

Sebab mengapa masih tetap merasakan kurang tepatnya mencium setelah pulih dari Covid-19, Hipotesa yang disampaikan Parker yakni kondisi ini terjadi karena kerusakan serat saraf yang membawa sinyal dari hidung ke terminal penciuman di otak.

Saat serat saraf yang rusak tumbuh kembali, diperkirakan serat ini tersambung kembali, namun ke terminal yang salah, kata Parker. "Serat saraf berada di tempat yang salah! Ini berarti ada kondisi yang salah dan otak tidak mengenal bau dan mungkin terprogram untuk berpikir yang tercium adalah bahaya."

Namun, pada virus corona, para peneliti masih perlu mempelajari lebih banyak kasus lagi.

Gangguan indera penciuman parosmia ini, dapat disebabkan oleh tiga hal: Pertama, gangguan konduktif yang disebabkan oleh disfungsi transpor odoran atau berkurangnya odoran yang sampai ke neuroepitel olfaktorius. Kedua, gangguan sensorik yang disebabkan oleh kerusakan neuroepitel olfaktorius. Ketiga, gangguan saraf yang disebabkan kerusakan bulbus olfaktorius atau jalur sentral olfaktorius.

TIKA AYU

Baca: Gangguan Penciuman Akibat Virus Corona Parosmia 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

2 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

3 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

8 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

11 hari lalu

Petugas teller melayani nasabah di kantor pusat BNI Sudirman Jakarta,(16/3). ANTARA/Prasetyo Utomo
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

BNI mencatat perbaikan pada portofolio restrukturisasi Covid-19. Per Desember 2023, kredit yang tersisa sebesar Rp 27 triliun atau 3,9 persen dari total kredit BNI.


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

11 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.