TEMPO.CO, Jakarta - Apa penyebab keputihan pada wanita? Ini penjelasannya. Leukorea atau keputihan hal yang umum terjadi pada wanita sebagai bentuk proteksi bagian reproduksi dari benda asing yang masuk ke bagian organ reproduksi, yakni dengan mengeluarkan cairan yang bukan darah.
Namun, sering pertanyaan muncul seputar keputihan pada wanita, hal itu bisa menjadi pertanyaan saat diketahui terjadi keputihan mulai tidak normal. Perlu diketahui keputihan merupakan salah satu tanda dari proses ovulasi yang terjadi di dalam tubuh. Selain itu, keputihan juga merupakan salah satu tanda dari suatu penyakit
Keputihan ada yang bersifat fisiologi dan patologis. Misalnya keputihan bersifat fisiologis yaitu keputihan yang timbul akibat proses alami dalam tubuh. Keputihan bersifat patologis yaitu keputihan yang timbul karena infeksi dari jamur, bakteri dan virus. Keputihan patologis merupakan tanda dari adanya kelainan alat repoduksi sehingga jumlah, warna, dan baunya perlu diperhatikan.
Seperti penjelasan di atas, maka adalah hal yang umum jika wanita mengalami keputihan sebab itu menjadi bagian fisiologi tubuh wanita apalagi saat menuju proses menstruasi. Sebelum akhirnya masuk pada menstruasi, ada tiga tahap fisiologis yakni proliferasi, sekresi, dan menstruasi.
Keputihan yang terjadi saat masa sebelum masuk fase menstruasi merupakan pengaruh dari aktivitas hormon esterogen dan progesteron pada wanita. Di mana saat masuk proses proliferasi oleh ovarium menghasilkan esterogen.
Naiknya aktivitas hormon esterogen inilah menghasilkan sekret yang berbentuk benang, tipis, dan elastis. Pada masa produksi sekret ini disebutlah sebagai fase sekretorik, membantu wanita mengeluarkan dan menentukan kadar kadar zat gula dalam sel tubuh (glikogen).
Adapun peran glikogen sendiri, diketahui berfungsi sebagai pembantu dalam proses metabolisme bakteri Lactobacillus doderlein. Sisa dari proses metabolisme ini akan menghasilkan asam laktat yang menjaga keasaman vagina yaitu 3,8-4,2 Ph. Saat endotrium dipengaruhi hormon progesteron pada masa ovulasi, terjadilah proses sekresi yang hasilkan sekret lebih kental seperti jeli. Kedua proses inilah yang sebabkan mengapa tekstur pada keputihan kental dan elastis.
Sebagai organ terbuka yang sensitif, juga rentan terpapar bakteri dan kuman berasal dari anus karena memang keduanya memiliki tempat yang berdekatan, secara anatomi alat kelamin wanita memiliki sistem pertahan yang baik atau disebut juga barrier. Seperti apa barrier pada kelamin wanita, yakni epitel yang cukup tebal, glikogen, dan peran bakteri Lactobacillus doderlein semuanya berperan aktif dalam mencegah terjadinya keputihan pantologis atau keputihan akibat kuman dan bakteri.
Sebagai informasi bakteri baik Lactobacillus doderlein normalnya pada vagina wanita berjumlah sebanyak 95 persen banyaknya dari bakteri lainnya. Selain itu bakteri ini pula yang memproduksi asidum laktidum yang membuat kondisi vagina menjadi asam dan memperkuat daya tahan vagina.
Maka dari itu tidak perlu berlebihan dalam menggunakan sabun ataupun antiseptic pembersih bau dan keputihan pada vagina, kalaupun perlu menggunakannya perlu diketahui dosis pemakaiannya supaya tidak merusak perlindungan alami tubuh ini karena kebanyakan sabun ataupun antiseptik vagina sifatnya basa.
Tetapi, jika ditemukan indikasi keputihan yang tidak normal mulai dari terdapat banyak leukosit, jumlahnya banyak, timbul terus menerus, warnanya berubah (kuning, hijau, abu-abu, dan menyerupai susu), diikuti dengan keluhan seperti gatal, panas, dan nyeri juga berbau mulai apek,amis, dan busuk.
Indikasi penyebab keputihan tak hanya itu, tapi bisa jadi wanita tersebut mengalami penyakit seperti vaginitis, kandidiasis, dan trikomoniasis yang merupakan salah satu dari gejala Penyakit Menular Seksual (PMS), ini harus diwanti terutama bagi wanita yang pernah berganti pasangan seksual.
TIKA AYU
Baca: 7 cara Mengatasi Keputihan dengan Bahan Alami Gampang Dilakukan di Rumah