Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akupunktur, Pengobatan Tradisional yang Terus Dipercaya Manfaatnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi akupuntur. Pixabay/Ryan Home
Ilustrasi akupuntur. Pixabay/Ryan Home
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akupunktur adalah salah satu bentuk pengobatan alternatif dan komponen kunci dari pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), di mana jarum tipis dimasukkan ke dalam tubuh. Akupuntur sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Pengobatan tersebut bekerja dengan merangsang saraf untuk membantu menyembuhkan kondisi tertentu. Hipertensi, nyeri kronis, dan osteoporosis dipercaya dapat disembuhkan lewat akupunktur.

Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa tubuh manusia memiliki lebih dari 2.000 titik akupunktur yang dihubungkan oleh jalur atau meridian. Jalur ini menciptakan aliran energi melalui tubuh yang bertanggung jawab untuk kesehatan secara keseluruhan.

Para praktisi TCM meyakini gangguan aliran energi dapat menyebabkan penyakit. Dengan menerapkan akupunktur ke titik-titik tertentu, diperkirakan dapat meningkatkan aliran Qi sehingga meningkatkan kesehatan.

Penelitian menunjukkan akupunktur efektif untuk berbagai kondisi. Akupunktur adalah pendekatan berbasis pengobatan Tiongkok kuno untuk mengobati berbagai kondisi dengan memicu titik-titik tertentu pada kulit dengan jarum. Ini adalah metode invasif minimal untuk merangsang area permukaan kulit yang kaya saraf untuk mempengaruhi jaringan, kelenjar, organ, dan berbagai fungsi tubuh.

Kondisi yang dapat diperbaiki dari akupunktur meliputi:
-Alergi
-Kecemasan dan depresi
-Osteoporosis
-Nyeri kronis, seringkali di leher, punggung, lutut, dan kepala
-Hipertensi
-Insomnia
-Kram menstruasi
-Migrain
-Morning sickness
-Terkilir
-Stroke

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Titik akupunktur diyakini dapat merangsang sistem saraf pusat, kata situs John Hopkins Medicine. Pada gilirannya, akupuntur akan melepaskan bahan kimia ke dalam otot, sumsum tulang belakang, dan otak. Perubahan biokimia ini dapat merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional.

Studi National Institutes of Health (NIH) telah menunjukkan akupunktur adalah pengobatan yang efektif sendiri atau dikombinasikan dengan terapi konvensional. Menurut Mayo Clinic, efek samping yang umum terjadi seperti rasa sakit dan pendarahan ringan atau memar di tempat jarum dimasukkan.

“Jarum sekali pakai sekarang menjadi standar praktik, jadi itu risiko infeksi. Tidak semua orang cocok dengan akupunktur. Anda mungkin berisiko mengalami komplikasi, gangguan perdarahan jika memiliki riwayat penyakit jantung dan sedang hamil, " jelas Mayo Clinic.

Baca juga: Tunjang Penanganan Infertilitas dengan Terapi Akupunktur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

1 hari lalu

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.


Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

4 hari lalu

35-kosmo-kesemutan
Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.


Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

5 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

21 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.