Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masih Hobi Santap Makanan Cepat Saji, Awas 15 Efek Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi junk food. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi junk food. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan cepat saji digemari masyarakat modern. Harga makanan yang ramah di kantong, penyajian yang cepat, dan mudah dibeli di mana pun dan kapan pun menjadi kelebihan makanan ini.

Dalam banyak kasus, makanan cepat saji mengandung sejumlah besar karbohidrat, tambahan gula, lemak tidak sehat, dan natrium. Makanan ini hampir selalu tinggi kalori tetapi mengandung sedikit nutrisi. Ketika makanan cepat saji sering menggantikan makanan pokok yang bergizi dalam keseharian dapat menyebabkan obesitas dan diabetes, yang meningkatkan risiko kematian dini. Dilansir dari Eatthis, berikut 15 efek samping serius dari makanan cepat saji.

Tubuh lesu
Dengan menyajikan porsi besar dan tinggi lemak, makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan minuman bersoda, sering kali memberikan kalori yang besar. Porsi besar itu akan membuat konsumen merasa kenyang dan lesu secara bersamaan.

Masalah Kulit
Makanan cepat saji dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat. Dalam satu porsi makanan cepat saji mengandung gula sederhana, tepung putih, dan karbohidrat kosong, seperti kentang goreng yang bisa menimbulkan masalah kulit.

Kembung
Beberapa makanan secara alami mengandung garam atau natrium yang lebih tinggi, tetapi natrium juga ditambahkan ke banyak produk makanan, terutama dalam makanan cepat saji yang digunakan sebagai penyedap atau pengawet. Mengenai batas natrium, disarankan agar orang dewasa tetap di bawah 1.500 miligram per hari dan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram per hari. Satu makanan cepat saji sebenarnya bisa melebihi 2.300 miligram. Terlalu banyak natrium menyebabkan tubuh menahan air, membuat Anda merasa kembung.

Memori dan fungsi kognitif menurun
Makanan cepat saji seperti burger dan kentang goreng seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat berdampak negatif pada jantung, dan dapat berdampak negatif juga pada fungsi otak dan memori. Asupan asam lemak jenuh yang lebih tinggi dapat merusak kecepatan dan fleksibilitas memori dan memori prospektif atau kemampuan untuk mengingat demi melakukan apa yang diinginkan.

Sembelit
Makanan berserat sangat penting dalam sistem pencernaan. Serat membantu menjaga saluran pencernaan bekerja dengan baik karena mengantarkan limbah keluar tubuh. Serat juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Namun, hampir sebagian besar makanan cepat saji tidak mengandung kandungan serat makanan yang tinggi.

Risiko obesitas
Kalori dalam makanan cepat saji sangat tinggi. Asupan kalori tinggi dapat menyebabkan obesitas, yang memicu risiko mengembangkan penyakit kronis lain. Konsumsi makanan cepat saji yang terlalu sering dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan dapat meningkatkan risiko obesitas.

Kekurangan nutrisi
Tingginya kalori pada makanan cepat saji dibarengi dengan kandungan gizi yang rendah. Makanan cepat saji tidak memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang yang diperlukan tubuh. Terlalu banyak kalori dapat menyebabkan tubuh akan mulai kekurangan nutrisi yang diperlukan tubuh.

Merusak kesehatan gigi dan mulut
Asupan soda yang terlalu sering dapat menyebabkan kesehatan mulut yang buruk. Minum soda dalam jumlah besar meningkatkan jumlah asam di mulut, yang akhirnya menyebabkan kerusakan seperti gigi berlubang. Beberapa makanan penutup makanan cepat saji, seperti es krim dan makanan manis lain dapat memicu kerusakan yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesehatan mental menurun
Penelitian terbaru menunjukkan makanan cepat saji dapat menyebabkan tingkat depresi yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan orang yang makan makanan cepat saji 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi daripada yang tidak.

Masalah ginjal dan perut
Kandungan sodium juga dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi yang menyebabkan otot jantung jadi membesar. Jika mengalami gagal jantung kongestif, sirosis, atau penyakit ginjal, terlalu banyak garam dapat menyebabkan penumpukan cairan yang berbahaya. Kelebihan natrium juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan penyakit ginjal.

Meningkatkan kadar gula darah
Makanan cepat saji mengandung karbohidrat tinggi dan dapat meningkatkan gula darah. Saat mengonsumsi makanan berbasis tepung putih, seperti roti burger atau kentang goreng, tubuh mengonsumsi banyak gula. Sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan penyakit seperti obesitas.

Kolesterol naik
Banyak makanan cepat saji yang berasal dari produk hewani, digoreng, dan disajikan dengan keju dan saus yang tinggi lemak. Kandungan lemak tinggi dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Terlebih lagi, makanan cepat saji dapat menurunkan kolesterol baik (HDL), semakin memperburuk kondisi jantung dan kesehatan.

Meningkatkan risiko kanker
Dalam daging yang diolah menjadi makanan cepat saji terdapat kandungan natrium nitrat dan natrium nitrit. Kandungan tersebut digunakan untuk mempertahankan warna daging dan menghambat pertumbuhan bakteri. Bahan kimia tersebut dapat terurai menjadi nitrosamin, zat yang berpotensi menyebabkan kanker payudara, prostat, dan usus besar, menurut meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients.

Meningkatkan risiko penyakit jantung
Lemak yang biasa ditemukan dalam makanan cepat saji terdiri dari asam lemak jenuh. Lemak yang berbentuk padat pada suhu kamar seringkali berasal dari hewan dan beberapa minyak nabati, seperti minyak sawit. Biasanya, lemak jenuh ditemukan dalam burger keju atau kentang goreng. Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Meningkatkan risiko penyakit tulang
Makanan cepat saji biasanya tinggi natrium. Satu burger besar memiliki 970 mg sodium, lebih dari sepertiga dari kebutuhan harian yang direkomendasikan. Asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan tulang lemah, yang meningkatkan kemungkinan osteoporosis.

Baca juga: Kiat Mengurangi Kecanduan Makanan Cepat Saji

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

15 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

6 hari lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

8 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

8 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.