TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak. Lonjakan tersebut diperparah dengan munculnya virus Covid-19 varian delta, yang ditengarai lebih mudah menular. Kondisi ini tentu membuat ngeri beberapa orang, terutama mereka yang baru saja terlibat kontak erat dengan orang yang terdeteksi positif Covid-19.
Mereka yang terlibat kontak erat dengan orang positif Covid-19 umumnya dianjurkan untuk melakukan tes swab. Tes swab, sebagaimana dilansir dari UC Davis Health, adalah tes pendeteksian Covid-19 dengan cara mengusap rongga orofaring atau nasofaring guna mendapatkan sampel. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan alat pengusap sepanjang 6 inci ke dalam hidung.
Tes swab menjadi pilihan beberapa orang karena dipercaya mampu memberikan hasil yang lebih akurat dibanding tes lain. Meskipun demikian, ada perdebatan mengenai waktu pelaksanaan tes swab bagi mereka yang baru saja melakukan kontak erat dengan orang positif Covid-19.
Kontak erat sendiri, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, adalah ketika seseorang berpapasan dengan orang positif Covid-19 dalam jarak minimal 1 meter dan dalam waktu minimal 15 menit. Selain itu, seseorang yang terlibat sentuhan langsung atau menggunakan barang yang sama dengan orang positif Covid-19 juga dikategorikan sebagai kontak erat.
Dilansir dari Annals of Medicine Journals, tes swab baru boleh dilakukan setelah 8 hari setelah terlibat kontak erat atau 3 hari setelah munculnya gejala. Pemberian jarak antara kontak erat dengan pelaksanaan tes swab bertujuan untuk menghindari terjadinya false-negative.
False-negative, melansir dari Live Science, adalah kondisi ketika hasil tes seseorang menunjukkan negatif, tetapi kondisinya yang sebenarnya belum tentu negatif. Kondisi false negative ini tidak hanya terjadi pada tes Covid-19, tes penyakit lain juga punya kemungkinan terjadinya false negative.
Setelah melakukan tes, tes harus dilakukan sekali lagi dalam rangka mengonfirmasi hasil tes yang pertama. Tes yang kedua dapat dilakukan 5 hari setelah tes yang pertama. Meskipun demikian, tes kedua hanya dapat dilakukan apabila hasil tes yang pertama negatif.
Tingginya kasus Covid-19 saat ini membuat kemungkinan terjadinya kontak erat lebih besar. Selain itu, Covid-19 varian delta juga memperbesar kemungkinan tersebut. Tes swab menjadi salah satu tes yang dikenal mempunyai akurasi tinggi. Namun, banyak perdebatan mengenai waktu pelaksanaan tes swab. Oleh karena itu, informasi mengenai waktu pelaksanaan tes swab yang tepat menjadi penting untuk diketahui.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Screening Covid-19 pada Ibu Hamil Menurut Dokter