Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Psikolog agar Panic Buying Tak Terulang Lagi

Reporter

image-gnews
Panic buying di Tesco Cheras beberapa jam sebelum pengumuman Lockdown Malaysia karena virus Corona, 16 Maret 2020.[@mkhairulazri/Malaymail]
Panic buying di Tesco Cheras beberapa jam sebelum pengumuman Lockdown Malaysia karena virus Corona, 16 Maret 2020.[@mkhairulazri/Malaymail]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian impulsif atau panic buying akibat mengambil keputusan secara emosional seperti yang terjadi dalam kasus tabung oksigen hingga susu steril bisa dihindari. Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Mega Tala Harimukthi mengatakan kembali ke akal sehat dan hati nurani bisa menjadi salah satu kiat.

Merujuk pada kelangkaan tabung oksigen karena diburu orang seiring meningkatnya angka kasus COVID-19, cobalah kembali memahami siapa saja yang sebetulnya membutuhkan alat ini, khususnya di tengah pandemi COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pasien COVID-19 yang membutuhkan terapi oksigen ialah yang bergejala berat dan kritis, juga orang dengan gangguan pernapasan.

Sementara pasien tanpa gejala atau bergejala ringan bisa terus memantau saturasi oksigen di dalam darah menggunakan pulse oximeter. Angka saturasi dikatakan normal bila menunjukkan kurang lebih sama dengan 95 persen. Apabila angka di bawah 95 persen, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi medis.

"Edukasinya itu pertama kembali ke akal sehat, hati nurani. Kalau merasa diri sehat tidak mempunyai penyakit bawaan yang membutuhkan tabung oksigen, enggak punya asma, misalnya, sakit jantung, dan penyakit lain yang berhubungan dengan pernapasan, tidak perlu dulu untuk memborong tabung oksigen," kata Tala.

Di sini, orang-orang yang mempunyai kapasitas ilmu medis khususnya terkait COVID-19 atau pihak media bisa berperan mengedukasi masyarakat, misalnya dalam bentuk infografis. Dalam infografis itu bisa digambarkan siapa saja yang membutuhkan terapi oksigen dan bagaimana orang mendapatkan tabung oksigen. Selain itu, pemanfaatan media sosial juga bisa dicoba sebagai sarana penyampai informasi.

"Bentuk edukasi yang mudah dipahami bisa infografis, sekarang ada TikTok yang bisa menjadi sarana penyampai informasi, Instagram, pokoknya memanfaatkan banyak media untuk mengedukasi masyarakat bahwa tidak perlu panic buying yang sampai merugikan orang lain," ujar Tala.

Kemudian, untuk yang cenderung cemas sehingga berisiko panic buying akibat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dan segala kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah, bisa mencatat daftar kebutuhan dan membelinya sesuai daftar. Tala menyarankan agar mempertimbangkan barang yang akan dibeli hanya sesuai kebutuhan. Hal ini juga berlaku saat melihat orang mengunggah daftar belanjanya.

Pikirkan kembali barang yang orang lain beli itu dibutuhkan atau tidak. Hal ini agar tak mengambil keputusan secara emosional dan impulsif lalu membuat berbelanja hal yang sama dengan orang lain padahal barang itu tak dibutuhkan.

"Pertimbangkan sebelum belanja apakah kita benar-benar membutuhkan barang yang akan dibeli itu. Kalau ada orang lain yang beli, belum tentu kita butuhkan. Balik ke kesadaran kita sendiri untuk belanja," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, bila merasa tidak nyaman hingga membuat cemas dan panik dengan pemberitaan yang ada di televisi atau media lain, sebaiknya berhenti dulu mengaksesnya. Sebisa mungkin, kendalikan diri dalam menerima informasi yang masuk. Menurut Tala, di kondisi saat ini, informasi yang datang bisa sangat banyak, baik itu valid atau justru hoaks.

"Kita tidak bisa berharap orang lain akan terus mengingatkan tetapi harus sadar bahwa sudah mulai capek dengan pemberitaan ini, membuat tidak nyaman dan jadinya cemas. Mundur dulu, istirahat dulu, ganti dulu tayangan media yang biasa kita lihat supaya bisa lebih rileks," tuturnya.

Kalau pun sudah terlanjur mengalami panic buying, mungkin saja bisa tersadar. Biasanya, saat melihat barang-barang yang dibeli tidak terpakai muncul pikiran, 'Ngapain beli sampai diborong semua'. Ketika sudah sadar, di sanalah peran orang terdekat untuk membantu mengingatkan Anda tak perlu memborong, membeli produk yang sebetulnya tak diperlukan. Kalaupun mau preventif, tidak perlu sampai harus memborong, cukup beli sesuai kebutuhan," pesan Tala.

Hal senada diungkapkan psikolog yang berfokus pada masalah kecemasan dan isu terkait di Universitas Macquarie, Melissa Norberg. Dia yang pernah melakukan penelitian mengenai panic buying di Australia, salah satunya pada produk tisu toilet, menyarankan orang-orang memikirkan sejenak barang-barang apa yang benar-benar dibutuhkan sebelum membelinya. Berpegang teguhlah pada daftar belanja dan ingatkan diri tentang apa yang ada di rumah dapat membantu mengurangi dorongan untuk memborong suatu produk atas alasan berjaga-jaga. Menimbun barang tidak berarti akan merasa lebih baik.

"Jika melihat orang lain melakukannya dan rak kosong, tetap berpegang pada daftar apa yang dibutuhkan dan ingatkan diri Anda bisa melewatinya," ujarnya, seperti dikutip dari ABC News.

Menurut Norberg, mereka yang paling mungkin panic buying sudah memiliki kecemasan tentang kesehatan pribadi, menganggap produk tertentu akan langka serta melihat orang lain panic buying. Dosen psikologi dari Universitas Sunshine Coast, Jacob Keech, dan rekannya, Karina Rune, juga mempelajari fenomena panic buying. Mereka juga menemukan, ketakutan kekurangan produk menjadi sebagian alasan sebagian orang mengantre di toko-toko di Australia setelah lockdown diumumkan.

Baca juga: Psikolog Sebut Tipe Orang yang Suka Panic Buying

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

18 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?