Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susah Kentut Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini

image-gnews
Ilustrasi wanita tahan buang angin. shutterstock.com
Ilustrasi wanita tahan buang angin. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKentut merupakan proses biologis yang normal terjadi pada manusia. Dalam kondisi normal, seseorang bisa buang gas atau kentut 10 hingga 20 kali dalam sehari.

Namun beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang susah atau tidak bisa kentut. Akibatnya perut jadi terasa tidak nyaman. Tidak bisa kentut ini bisa menjadi gejala beberapa penyakit.

Untuk mengatasi susah kentut, seseorang disarankan menjalani pola makan sehat dengan menambah asupan makanan berserat, seperti buah dan sayuran. Namun hindari makanan yang dapat menghasilkan gas seperti roti, sereal, pasta, atau sayur dan buah-buahan tertentu, seperti brokoli, asparagus, bawang, kubis, apel, dan pir.

Mengutip dari berbagai sumber, tidak bisa kentut menjadi gejala penyakit seperti:

  1. Sembelit

Sembelit atau konstipasi merupakan penyebab umum seseorang tidak bisa kentut. Dalam kondisi ini, gas kentut jadi susah melewati usus besar.

Sembelit bisa diatasi dengan mengonsumsi jahe karena bisa mempercepat pergerakan makanan melalui usus.

  1. Perut kembung

Perut kembung biasanya terjadi akibat penumpukkan gas di dalam saluran pencernaan dan sulit dikeluarkan. Perut kembung umumnya terjadi ketika seseorang terlalu banyak makan, makan terlalu cepat, atau mengonsumsi makanan yang berlemak.

  1. Obstruksi usus

Obstruksi atau sumbatan pada saluran pencernaan usus dapat disebabkan oleh tinja yang keras, benda asing yang tertelan, hingga tumor atau kanker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obstruksi usus dapat menyebabkan seseorang susah kentut disertai beberapa gejala lainnya, seperti hilang nafsu makan, perut kembung, kram atau sakit perut, mual, muntah, serta diare atau konstipasi.

  1. Radang usus buntu

Radang usus buntu atau apendisitis dapat menyebabkan susah kentut karena adanya penyumbatan pada usus buntu hingga membuatnya meradang dan membengkak.

Selain itu, radang usus buntu juga bisa terjadi karena usus buntu terkena infeksi.

Cara mengatasi susah kentut pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, secara umum, penanganan susah kentut bisa dilakukan di rumah, dengan menjalani pola makan sehat.

WINDA OKTAVIA

Baca juga:

Dugaan COVID-19 Menular Melalui Kentut, Ini Kata Kepala Eijkman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

21 jam lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

3 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

4 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

11 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

12 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

16 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?