Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Terapi Oksigen Murni Sebaiknya DIlakukan?

Reporter

image-gnews
Petugas kesehatan memasang selang oksigen pada seorang pasien dengan hasil tes positif di instalasi gawat darurat sebelum dipindah ke instalasi khusus Covid-19 RS Umum Daerah Al Ihsan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 2021. Bed occupancy rate Covid-19 di rumah sakit ini sudah lebih dari 95 persen. Rumah sakit di Jawa Barat mulai kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 karena terbatasnya ruang perawatan dan isolasi. TEMPO/Prima Mulia
Petugas kesehatan memasang selang oksigen pada seorang pasien dengan hasil tes positif di instalasi gawat darurat sebelum dipindah ke instalasi khusus Covid-19 RS Umum Daerah Al Ihsan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 2021. Bed occupancy rate Covid-19 di rumah sakit ini sudah lebih dari 95 persen. Rumah sakit di Jawa Barat mulai kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 karena terbatasnya ruang perawatan dan isolasi. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi oksigen murni merupakan pertolongan bagi pasien atau orang-orang yang kesulitan mendapatkan oksigen secara mandiri. Hal ini sering terjadi karena adanya gangguan yang menyebabkan paru-paru mencegah penyerapan oksigen.

Melansir laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, terapi oksigen murni bisa dilakukan sesuai anjuran dan instruksi dari penyedia layanan medis. Oksigen diresepkan untuk pasien hipoksemia untuk meningkatkan tekanan oksigen alveolar, dan mengurangi kerja pernapasan. Sementara itu, kadar oksigen disesuaikan dengan kondisi orang yang diterapi, sebab apabila kadar tidak sesuai dapat berakibat serius atau bahkan fatal.

Terapi oksigen kadar tinggi, dengan kadar hingga 60 persen, aman pada kondisi tanpa komplikasi seperti pneumonia, tromboembolisme paru, alveolitis fibrosing. Pada kondisi ini tekanan oksigen arterial (PaO2 ) yang rendah biasanya berkaitan dengan kadar karbondioksida arterial (PaCO2) yang rendah atau normal, sehingga hanya sedikit risiko hipoventilasi dan retensi karbondioksida. 

Pada asma akut berat, PaCO2 sering kali di bawah normal tetapi dengan memburuknya asma, PaCO2 dapat naik dengan cepat (terutama pada anak-anak). Pasien ini sering kali memerlukan oksigen kadar tinggi dan jika PaCO2 tetap tinggi dengan adanya obat lain, diperlukan ventilasi tekanan positif intermiten. Pada saat fasilitas untuk analisis gas darah tidak segera tersedia (misal dalam perjalanan ke rumah sakit), direkomendasikan untuk memberikan 40 persen-60 persen oksigen melalui masker aliran tinggi.

Terapi oksigen kadar rendah (terapi oksigen terkontrol), disediakan untuk pasien dengan kegagalan ventilasi karena penyakit paru obstruktif kronis atau sebab yang lain. Kadar O2 tidak boleh melebihi 28 persen, pada beberapa pasien kadar di atas 24% mungkin sudah berlebihan. Tujuannya untuk memberikan cukup O2 kepada pasien untuk mencapai tekanan O2 arterial yang dapat diterima tanpa memperburuk retensi CO2 dan asidosis pernapasan. Terapi harus dimulai di rumah sakit karena diperlukan analisis gas darah berulang untuk menetapkan kadar yang tepat.

Oksigen hanya diresepkan untuk pasien di rumah setelah evaluasi seksama di rumah sakit oleh spesialis paru, dan tidak boleh diresepkan sebagai plasebo. Pasien harus diingatkan tentang risiko kebakaran ketika menerima terapi oksigen.

Pada pasien dengan hipoksemia arteri diperlukan pemberian oksigen tambahan pada perjalanan dengan pesawat udara dan harus didiskusikan dengan pihak maskapai penerbangan sebelum perjalanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip laman Healthline, saat melakukan terapi oksigen murni penting memperhatikan tips keamanan, antara lain tidak merokok atau menyalakan api terbuka di ruangan tempat seseorang menggunakan oksigen, jauhkan oksigen dari kompor, oven, dan simpan tabung oksigen di area udara dapat bergerak bebas, jangan menyimpannya di bagasi atau lemari kecil.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Mengapa Oksigen Murni dalam Tabung Oksigen Dicari? Ini Manfaatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

9 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

11 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

15 hari lalu

Ilustrasi Chiropractic. Shutterstock
Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

15 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

16 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

31 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

33 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

36 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) di kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 3 April 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)
Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

Fumio Kishida menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Jepang.


Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

37 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, kiri, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, melakukan pertemuan di kantor perdana menteri, di Tokyo, Jepang, Rabu, 3 April 2024. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam


Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

37 hari lalu

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.