Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prosedur Periksa Gigi kala PPKM Darurat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi periksa di dokter gigi. Shutterstock
Ilustrasi periksa di dokter gigi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang ingin periksa gigi di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021, perhatikan beberapa hal ini. Salah satunya bersiap menjalani penapisan atau skrining secara ketat demi mencegah penularan COVID-19.

Dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Shaliha Hasim, mengatakan skrining mencakup pemeriksaan suhu, gejala, dan kontak erat pada kasus COVID-19. Pasien yang bergejala seperti COVID-19, misalnya demam dan batuk saat skrining, harus siap ditolak untuk berkonsultasi.

"Kalau dia ada batuk tetapi memaksa untuk tindakan, minimal harus swab antigen dulu. Jadi, kalau ada gejala yang jelas, tidak akan kita terima. Kalau ternyata dia positif, masuknya ke dokter umum untuk diarahkan ke pengobatan COVID-19 dulu," tutur dokter yang berpraktik di DMP Empang, Bogor, itu.

Menurut Shaliha, hal ini berbeda dengan dulu. Pasien sekedar batuk, pilek, atau mengaku tidak kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 akan diterima untuk berkonsultasi. Sebelum datang ke klinik gigi, pasien sebenarnya bisa memanfaatkan fasilitas telemedicine dulu sebagai deteksi awal masalah gigi. Namun, memang tak semua kasus gigi bisa diselesaikan lewat telemedicine.

Setelah lolos penapisan, pasien harus masuk ke ruang pemeriksaan sambil mengenakan APD. Apabila dia butuh ditemani pendamping, maka pendamping dibatasi hanya satu orang dan harus bersedia mengenakan APD. APD untuk pasien dan pendamping biasanya bisa dibeli seharga Rp 15 ribu, terdiri dari pakaian dan penutup kepala. Selain itu, pasien juga harus dilengkapi dengan persetujuan medik yang harus ditandatangi kalau masuk dan dilakukan tindakan risiko tinggi tertular dan menularkan (COVID-19).

Selain menerapkan skrining ketat, Shaliha dan tim memilih tetap praktik di tengah PPKM Darurat juga karena memiliki fasilitas APD level 3 sesuai anjuran Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) dan Kementerian Kesehatan. Ruangan praktik pun diatur sesuai protokol pencegahan penularan COVID-19, seperti memiliki ventilasi baik, penyemprotan ruangan setiap usai menangani satu pasien, dokter tidak makan dan minum, serta salat di dalam ruangan praktik atau klinik.

Shaliha mengatakan para dokter dan perawat tidak makan dan minum di dalam ruangan klinik, begitu juga salat. Begitu APD mereka kenakan, mereka harus siap berlaku seperti sedang berpuasa. Untungnya, konsultasi gigi hanya empat jam untuk setiap shift.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus yang ditangani sebatas yang darurat, seperti pulpitis, yakni nyeri gigi berdenyut yang membuat sakit kepala sehingga pasien tidak bisa melakukan kegiatan, abses atau bengkak, polip pulpa atau jaringan asing tumbuh di dalam gigi sehingga membuat tidak nyaman saat makan.

Pada kasus polip pulpa, biasanya dokter akan membersihkan jaringan yang tumbuh lalu menutupnya sementara. Kasus lain misalnya gigi berlubang dan ngilu, peengeboran akan dilakukan minimal dan menambal sementara gigi berlubang itu.

"Yang menyebabkan aerosol itu pengeboran dan scalling. Jadi kalau scalling tidak samasekali kecuali lokal, misalnya karena dibutuhkan. Scalling seperti yang rutin dilakukan kami tolak. Kalau penambalan yang butuh pengeboran banyak biasanya ditunda dengan penambalan sementara," tutur Shaliha.

Sebelumnya, PDGI melalui surat edaran pada 3 Juli 2021 mengimbau dokter gigi selama PPKM Darurat sementara tidak membuka praktik. Tetapi bagi dokter yang membuka praktik hanya melayani kasus-kasus darurat sambil mengenakan APD level 3. Dokter juga dianjurkan memberikan pelayanan pada pasien melalui teledentistry atau telemedicine.

Baca juga: Jangan Biarkan Anak Takut ke Dokter Gigi, Begini Triknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

11 jam lalu

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

17 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

26 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

37 hari lalu

Konferensi Pers Senyum Sehat Indonesia Ramadan 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Terjadi Penurunan Jumlah Kunjungan Pasien Dokter Gigi Selama Puasa

Sebenarnya kunjungan ke dokter gigi bisa tetap dapat dilakukan di bulan Ramadan.


8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

41 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

Banyak gejala diabetes minor yang sebenarnya perlu diwaspadai dan sebagian bisa berawal dari mulut. Berikut delapan di antaranya.


5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

51 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

Kesehatan gigi terkait dengan kesehatan secara menyeluruh. Berikut lima masalah gigi dan mulut yang tak boleh diabaikan menurut dokter gigi.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

51 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Hasilkan 4.721 Dokter Gigi

59 hari lalu

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) melaksanakan upacara pengambilan sumpah dokter gigi baru pada Selasa, 27 Februari 2024. (Universitas Moestopo)
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Hasilkan 4.721 Dokter Gigi

Universitas Moestopo telah melahirkan 4.721 dokter gigi yang melayani masyarakat Indonesia.


Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

29 Januari 2024

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum?