Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Mengamuk dan Ngompol, Bisa Jadi Sedang Stres

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa menunjukkan gejala stres dan sering diabaikan, termasuk selama pandemi COVID-19. Psikolog klinis anak dan keluarga dari Good Doctor, Samanta Elsener, mengatakan anak tidak seperti orang dewasa yang dapat mengungkapkan perasaan dengan mudah. Karena itu, orang tua harus peka terhadap perubahan perilaku anak.

"Kita benar-benar harus bisa melihat dari perilakunya, apa yang berubah dari anak," ujar Samanta dalam webinar "Healthy Kids Healthy Family" pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Gejala umum yang menunjukkan anak mengalami gangguan kesehatan mental di antaranya emosi naik-turun, tidak mau sekolah, demotivasi, pola tidur berubah, dan tiba-tiba pilih-pilih makanan. Di sini, peran orang tua adalah memastikan kebutuhan anak bisa terpenuhi dan emosinya tersalurkan. Orang tua juga harus bisa berkomunikasi dengan anak dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.

"Mau enggak mau orang tua harus jeli melihat kebutuhan anak, apakah kalau cranky saja sudah bisa kita klasifikasikan sebagai anak yang lagi stres atau dia mengalami fase-fase sensory meltdown (tantrum) atau kelebihan informasi-informasi yang diproses di otak tengah," kata Samanta.

Samanta juga menyebutkan beberapa gejala lain yang lebih berat saat anak mengalami gangguan kesehatan mental, seperti mulai ngompol, padahal sudah lulus toilet training hingga tidur berjalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu indikasi ada kecemasan yang dirasakan oleh anak dan mengganggu dirinya. Lalu, ada juga kondisi-kondisi yang mereka banting-banting barang, biasanya enggak pernah terus sekarang banting barang," ujar Samanta.

Jika beberapa gejala di atas dialami oleh anak, maka orang tua disarankan untuk melakukan konsultasi ke psikolog atau psikiater.

"Tantangan-tantangan ini tidak hanya dialami oleh para orang tua di situasi pandemi. Orang tua sebaiknya mencari informasi terus, jangan yang enggak akurat tapi yang valid. Kalau dirasa informasinya kurang, tolong jadwalkan dengan ahlinya agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai," imbaunya.

Baca juga: Awas, Stres Berlebih Lemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

21 jam lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.


5 Cara Menghilangkah Sifat Toxic

1 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Cara Menghilangkah Sifat Toxic

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu seseorang menyembuhkan sifat toxic.


8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

1 hari lalu

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami. Foto: Canva
8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami.


Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.


Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak kecil pacaran. huffpost.com
Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

5 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

6 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

8 hari lalu

Justin Bieber dan Hailey Bieber. Foto: Instagram/@justinbieber
Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.