Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 4 Level Toxic People, Kehadirannya Bisa Menguras Emosional Orang Lain

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bullying/risak di kantor. Shutterstock.com
Ilustrasi bullying/risak di kantor. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang psikolog di Manhattan, New York, Chloe Carmichael, mengatakan dalam laman drchloe.com bahwa toxic people sebenarnya bukan istilah klinis. Namun dia memahami makna toxic people. 

"Saya diminta berbicara tentang toxic people di FOX5, sementara toxic people bukanlah istilah klinis. Saya pikir saya tahu apa yang mereka maksud," katanya dalam laman blognya, Jumat, 15 Januari 2021.

Menurut Charmichael, kehadiran toxic people akan meninggalkan jejak emosional yang merusak dalam hidup. Toxic people bisa siapa saja yang ada di hidup Anda, teman, pasangan, keluarga, rekan kerja, tetangga, atau yang lainnya.

Untuk mempermudah identifikasi, Charmichael membagi tingkat toksisitas seseorang menjadi beberapa level. Level yang paling rendah adalah level 0, yaitu orang yang tidak toksik tapi Anda labeli demikian karena ada perbedaan nilai, keyakinan, gaya komunikasi, atau harapan.

Orang dalam level ini mungkin sedikit mengganggu, tapi bukan toksik dalam arti yang sebenarnya. Charmichael mencontohkan dengan teman yang suka mengobrol lama di telepon dan Anda yang mengangkat teleponnya dengan riang dan menanggapinya terus, padahal Anda bukan pecinta obrolan panjang di telepon. Cobalah memberi tahu teman yang seperti ini bila Anda merasa tidak nyaman.

Level selanjutnya adalah level 1, sedikit toksik. Orang toksik di level ini pada dasarnya tidak berbahaya, namun mereka mungkin memiliki sikap yang sangat meremehkan, rutin memberi komentar sinis, serta mengisi Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda tidak sukai, seperti mengajak minum kopi meskipun Anda sudah menolaknya dan menjelaskan kalau tidak suka kopi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika Anda sudah berbicara dari hati ke hati untuk menjelaskan, orang toksik di level ini akan marah atau mereka bersikap seakan mengerti terapi tetap melanjutkan hal yang sama.

Level 2 adalah kondisi iklim tak sehat, orang di level ini melanggar batas dengan cara yang lebih intens. Contohnya adalah orang yang mengancam mengakhiri hubungan tiap kali ia tidak mendapat apa yang ia inginkan, atau orang yang membom Anda dengan pesan tidak sopan dan marah untuk hal-hal kecil. Ironisnya, orang di level ini memutar balikkan keadaan dengan bermain menjadi korban (playing victim).

Level 3 adalah sangat tak sehat, kategori ini yang paling mudah dijelaskan karena tidak ada area abu-abu. Contoh toxic people di level ini adalah mencuri sesuatu dari Anda, bersikap kejam secara fisik, melakukan hal-hal yang seringkali melanggar dan menjadi kasus hukum pada orang lain.

AMELIA RAHIMA SARI 

Baca: Lelah Menghadapi Toxic People ini 5 Tips Jitu Terbebas dari Mereka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

15 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

23 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

31 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

34 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

34 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

39 hari lalu

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan. Foto: Canva
Apakah Marah dan Berkata Kasar Bisa Membatalkan Puasa?

Berikut ini dalil dan penjelasan tokoh agama terkait apakah marah dan berkata kasar dapat membatalkan puasa di bulan Ramadan.