Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan dari Mental Health UK menyebut wanita lebih rentan terserang burnout alias kelelahan fisik dan mental yang luar biasa. Hasil survei badan kesehatan tersebut menemukan 93 persen penderita burnout adalah perempuan.

Ada tiga cara untuk mengenali kondisi burnout menurut psikoterapis Lauren Baird. Yang pertama adalah kelelahan mental. Rasa lelah ini muncul akibat memikul begitu banyak tanggung jawab. Yang kedua adalah depersonalisasi, saat tubuh dan pikiran terasa tak terhubung, begitu juga emosi. Yang ketiga adalah pencapaian yang terasa menurun. Apapun yang dilakukan terasa sudah mentok. 

Cara mengatasi burnout
Tak perlu lama-lama terserang burnout. Dengan langkah tepat, Anda bisa menemukan lagi kesehatan yang sempat hilang. Penyebab utama burn out adalah stres tingkat tinggi yang berkepanjangan. Karena itulah, untuk mengusir burn out dan meredakan stres, Anda harus melewati respons siklus stres dan bukan terjebak di dalamnya. Berikut langkah meredakan burnout, dilansir dari Hello Magazine.

Bergerak
Inilah cara termudah untuk melalui siklus stres. Riset menyebut bergerak adalah cara ampuh untuk memperbaiki suasana hati dan mengelola emosi. Penelitian baru-baru ini juga menemukan jalan kaki, yoga, lari, dan latihan kekuatan bahkan lebih efektif dibanding minum antidepresan dan sama efektif dengan terapi perilaku kognitif (CBT).

Bernapas
Saat stres maka napas pun terasa lebih cepat dan pendek sehingga menambah kecemasan. Menarik napas panjang adalah cara tercepat untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatetik. Pastikan untuk mengeluarkan napas lebih lama dari saat menghirupnya karena inilah cara cepat relaksasi tubuh. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menangis
Ini juga kunci untuk meredakan stres untuk melepaskan hormon oksitosin dan endorfin. Kedua hormon itu mendukung pelepasan rasa sakit dan meningkatkan kesehatan emosional.

Prioritaskan kebutuhan sendiri
Cara ini memang menantang saat sering merasa terpuruk. Pertimbangkan nilai-nilai dan apa yang penting untuk Anda dan cobalah berokus 20 menit setiap hari untuk hal ini.

Cari dukungan
Cobalah cari dukungan orang-orang tercinta. Pelukan akan membantu melepaskan hormon oksitosin, membuat rileks, dan mengurangi kecemasan

Pilihan Editor: Tanda Anda Sudah Kewalahan dengan Pekerjaan, Fisik dan Mental

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

23 jam lalu

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain
Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

5 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

8 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

8 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

11 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

Stres karena berbagai hal dapat diredakan dengan 10 makanan berikut.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

23 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

24 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.