TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa 4 persen kasus kanker yang terjadi selama tahun 2020 disebabkan oleh konsumsi alkohol. Studi tersebut dipublikasikan pada 13 Juli lalu dalam jurnal The Lancet Oncology.
Para peneliti mengumpulkan data perkiraan konsumsi alkohol sejumlah negara dari 2010 dan menghubungkannya dengan tinjauan literatur serta data kejadian kanker pada 2020. Hasilnya, alkohol bertanggung jawab atas 741.300 dari 6,3 juta kasus kanker di dunia.
Kasus kanker terkait alkohol ini 77 persen terjadi pada pria dan 23 persen pada wanita. Sebagian besar dari mereka biasanya mengonsumsi lebih dari dua gelas alkohol dalam sehari. Sementara jenis kanker yang diderita mencakup kanker mulut, faring, esofagus, laring, usus besar, rektum, hati, hingga payudara.
"Alkohol adalah iritan. Minuman tersebut mengiritasi lapisan mulut, tenggorokan, dan perut kita. Saat tubuh kita mencoba untuk sembuh, kadang-kadang prosesnya terjadi dengan cara yang tidak normal dan akhirnya menyebabkan kanker," kata ahli bedah toraks di Northwestern Medicine, David Odell, sebagaimana dikutip Tempo dari CBS News, Senin, 9 Agustus 2021.
Studi terbaru ini dipublikasikan bersamaan saat konsumsi alkohol melonjak selama pandemi. Hampir dua pertiga orang Amerika yang disurvei tahun lalu mengatakan konsumsi alkohol mereka meningkat.
"Bagi banyak orang yang menggunakan alkohol untuk mengatasi sesuatu, begitu pandemi melanda, kebiasaan minum mereka meningkat secara signifikan," kata Sarah Church, seorang psikolog yang menjalankan program perawatan kecanduan di New York.
Sarah mengatakan orang-orang yang mencari bantuan termasuk mereka yang tidak minum banyak sebelum pandemi. Meski demikian, dokter mengatakan dampak pandemi masih belum jelas karena ada jeda 10 tahun hingga kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat memicu kanker.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: Ini Pandangan PBNU, Muhammadiyah, dan MUI Soal RUU Larangan Minol