TEMPO.CO, Jakarta - Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi kembali mengguyur permukiman warga sekitar lereng pada Selasa, 10 Agustus 2021. "Sebaran hujan abu tipis ini dampak awan panas guguran Gunung Merapi yang terpantau pukul 05.58 WIB, ada delapan wilayah yang terkena hujan abu di Kabupaten Magelang," kata Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Selasa, 10 Agustus 2021.
Hujan abu dari letusan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa tengah itu bukan hanya terdampak di wilayah Magelang, tapi juga Boyolali. Apakah hujan abu ini berbahaya apabila dihirup dan masuk ke tubuh manusia?
Melansir dari Banyuwangikab.go.id, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, debu vulkanis membawa bermacam-macam material yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Di dalam debu tersebut terkandung sejumlah partikel seperti silika, kalium, natrium, besi, serta nikel. Secara kasar, abu vulkanik itu seperti abu semen, berupa batuan kecil dan halus yang terlempar ke atas saat terjadi erupsi gunung api.
Ia juga menyatakan apabila material ini jika terpapar ke tubuh manusia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sakit tenggorokan, iritasi mata, hingga luka pada kornea.
Abu vulkanik terbuat dari material berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral, serta kaca vulkanik. Saat gas-gas dalam ruang magma mulai menyebar, gas-gas tersebut akan mendorong magma yang terdiri dari silika dan gas keluar dari perut gunung berapi. Ketika terjadi ledakan, magma yang keluar di udara akan mendingin dan membeku, menjadi batuan vulkanik dan pecahan kaca.
Baca Juga:
Apabila abu tersebut masuk ke mata dan mengenai kornea, dapat menimbulkan luka goresan di kornea dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Jika abu vulkanik terlanjur masuk ke mata, untuk tidak dikucek, melainkan langsung bersihkan dengan air yang mengalir. Membersihkan mata dengan boor water juga disarankan apabila memungkinkan.
Bahaya lain yang dapat timbul yaitu gangguan pernpasan atau ISPA. Menghirup abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan kesehatan manusia, sebab aerosol berbahaya dan gas beracun yang membentuk abu dapat membuat iritasi paru-paru. Gejala pernapasan (jangka pendek) yang dirasakan adalah hidung beringus, sakit tenggorokan/batuk, sesak napas, hingga asma bisa kambuh.
Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat hujan abu vulkanik seperti yang dilontarkan Gunung Merapi ini, masyarakat diharapkan untuk tetap berada di dalam rumah untuk mengurangi resiko terpapar debu vulkanik. Jika memang harus beraktivitas, pakai masker dan pelindung muka, seperti faceshield.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Mengenal Tradisi Sedekah Gunung Warga Lereng Merapi tiap 1 Muharram