Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak dan Remaja dengan 9 Kondisi Ini Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Reporter

image-gnews
Anak remaja berusia 12 tahun lebih mengikuti vaksinasi COVID-19 di pusat perbelanjaan, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 31 Juli 2021. Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 26.705.490 anak remaja berusia 12-17 tahun akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada Desember 2021. ANTARA / Irwansyah Putra/
Anak remaja berusia 12 tahun lebih mengikuti vaksinasi COVID-19 di pusat perbelanjaan, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 31 Juli 2021. Kementerian Kesehatan menargetkan sebanyak 26.705.490 anak remaja berusia 12-17 tahun akan mendapatkan vaksin COVID-19 pada Desember 2021. ANTARA / Irwansyah Putra/
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian suntikan vaksin Covid-19 bagi golongan usia anak dan remaja, rentang usia 12 sampai 17 tahun, juga memberikan perlindungan bagi tubuh. Tujuannya, agar terhindar dari penularan virus ataupun kemungkinan gejala berat akibat infeksi virus Covid-19 atau SARS Cov-2.

Vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit. Tubuh akan mengingat virus pembawa penyakit, kemudian mengenali dan melawannya.

Program vaksinasi Covid-19 bertujuan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Vaksinasi tak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa, namun juga golongan usia anak dan remaja. Hanya saja, bukan merupakan prioritas utama untuk divaksinasi pada awal gelombang vaksinasi.

Akun Instagram DKI Jakarta mengulas lengkap informasi menyangkut vaksinasi untuk anak dan remaja. Pada unggahan tertanggal 16 Agustus 2021 itu, kita dapat mengetahui informasi seputar vaksinasi bagi rentang usia anak hingga remaja.

Vaksinasi pada anak dinyatakan aman. Sebab, sudah terbukti secara klinis. Sebelum dinyatakan layak untuk digunakan, vaksin sudah melewati beberapa tahan uji klinis dan mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Anak dan remaja yang hendak mengikuti vaksinasi harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya:

  1. Membawa KTP/KK/KIA atau dokumen lain yang memuat Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  2. Lolos tahap observasi kesehatan di fasilitas kesehatan tempat vaksinasi
  3. Mendapatkan izin dari orang tua
  4. Membawa hasil cetak pre-screening apabila mendaftar via aplikasi JAKI
  5. Membawa pulpen sendiri
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, ada pula kriteria anak dan remaja yang tak boleh mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Adapun kriteria tersebut meliputi:

  1. Sedang demam dengan suhu tubuh 37oC atau bahkan lebih
  2. Penyintas Covid-19 dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan sebelum vaksinasi
  3. Melakukan imunisasi lain dalam kurun waktu satu bulan sebelum vaksinasi
  4. Hamil
  5. Hipertensi yang tak terkendali
  6. Diabetes yang tak terkendali
  7. Sedang menjalani pengobatan imunosupresan
  8. Punya riwayat penyakit kronik yang tak terkendali
  9. Punya penyakit Sindrom Gullian Barre, myelitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.

Vaksinasi biasanya membawa beberapa efek samping, dari yang ringan hingga sedang. Begitu pula dengan vaksinasi pada anak dan remaja. Beberapa gejala yang akan muncul pasca vaksinasis seperti nyeri otot, sakit kepala, demam, panas dingin, serta mual.

Usai mengikuti vaksinasi Covid-19, bukan berarti anak menjadi kebal 100 persen dari infeksinya. Namun, dampak atau gejala yang ditimbulkan apabila terinfeksi menjadi berkurang. Anak tetap harus mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Vaksin Covid-19, Antibodi Bisa Sampai ke Janin dan Bayi?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.


Saran Pakar Mata agar Diabetes Tak Berujung Retinopati Diabetik

2 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Saran Pakar Mata agar Diabetes Tak Berujung Retinopati Diabetik

Pakar menjelaskan diabetes yang tidak tertangani dengan baik berisiko retinopati diabetik yang berujung gangguan penglihatan.


Retinopati Diabetik Salah Satu Bentuk Komplikasi Penyakit Diabetes, Lakukan Deteksi Dini

2 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Retinopati Diabetik Salah Satu Bentuk Komplikasi Penyakit Diabetes, Lakukan Deteksi Dini

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik berisiko alami retinopati diabetik yang berujung mengganggu penglihatan.


Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Forum Kinerja Reformasi Indonesia sekaligus Peluncuran Buku Menteri PANRB
Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

Menko Luhut Pandjaitan menceritakan bagaimana awalnya mengenal sosok Menpan RB Abdullah Azwar Anas.


Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

3 hari lalu

Kim Jaejoong. (Soompi)
Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

Kim Jae Joong bakal sapa penggemar di Jakarta dalam konser anniversary debut ke-20 tahun pada Sabtu, 19 Oktober 2024


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

4 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

7 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

10 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

11 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Peran Apotek dan Klinik Penting untuk Proses Skrining Kesehatan

Skrining kesehatan bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis, khususnya penyakit tidak menular.