TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol biasa dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan berbagai penyakit. Padahal, orang yang dianggap kurus pun dapat memiliki kadar kolesterol tinggi. Berikut fakta-fakta soal kolesterol, mulai dari jenis hingga cara mengontrol.
Ahli gizi asal India, Rujuta Diwekar, menjelaskan kolesterol tidak boleh disamakan dengan lemak. Kolesterol secara teknis dikenal sebagai lipoprotein dan terdiri dari lemak dan protein seperti namanya.
"Kolesterol dibagi menjadi tiga kategori, bahasa sehari-hari dikenal sebagai kolesterol baik, buruk, dan sangat buruk," ujar Diwekar, seperti dilansir dari NDTV.com.
Dia menjelaskan bahwa High-Density Lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol baik karena memiliki lebih banyak protein dan lebih sedikit lemak sehingga melindungi jantung. Low-Density Lipoprotein (LDL), di sisi lain, memiliki lebih banyak lemak jika dibandingkan dengan HDL. Inilah mengapa LDL disebut kolesterol jahat.
Namun, dia meminta masyarakat sekarang belajar itu tidak seburuk yang dibayangkan. Pasalnya, LDL memiliki banyak peran, seperti membuat hormon, mensintesis vitamin D, memiliki kualitas antioksidan, dan membantu menciptakan energi. Diwekar menyinggung Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) yang dikenal sebagai kolesterol sangat jahat karena memiliki kadar protein yang rendah.
Dia juga berbicara tentang trigliserida, yang menurut ahli dapat dianggap sebagai lemak murni dan menambahkan semakin rendah levelnya, semakin baik.
"Untuk orang-orang yang berjuang melawan kadar kolesterol yang tidak menguntungkan, para ahli mengatakan fokusnya adalah pada peningkatan HDL dan mengurangi kadar trigliserida dan VLDL. Ketika kadarnya sembarangan, itu dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes dalam jangka panjang," kata Diwekar.
Bagaimana cara meningkatkan kadar kolesterol baik? Dia mengingatakan agar masyarakat fokus pada dampak makanan terhadap kadar kolesterol. Menurutnya, makanan berlemak alami seperti telur, susu, dan daging tidak perlu dikhawatirkan.
"Jika makan sebutir telur, makanlah utuh. Jika pemakan daging, Anda bisa memakannya tiga kali seminggu dan tidak setiap hari," ungkapnya.
Dia menambahkan tidak perlu menghindari kacang tanah, kacang mete, dan kelapa tetapi tidak boleh menggabungkannya dengan alkohol. Selain itu, ia mengatakan menggoreng dengan udara atau air fryer sama sekali tidak lebih baik daripada dengan minyak.
"Yang penting kuantitasnya," kata Diwekar. Dia mengatakan harus menggunakan minyak tergantung bahan asalnya. Berkenaan dengan faktor lain, dia mengatakan olahraga, merokok, alkohol, faktor genetik, usia, dan jenis kelamin juga berperan dalam menentukan kadar kolesterol.
Diet yang mengabaikan fakta, karbohidrat, dan puasa berjam-jam bisa berdampak buruk bagi kadar kolesterol. Diwekar mengatakan menghindari makanan kemasan dapat membantu memperbaiki kadar kolesterol. Penting juga berolahraga setidaknya tiga jam seminggu untuk tetap aktif dengan penekanan khusus pada latihan kekuatan.
"Stres dan kurang tidur juga menjadi penyebab masalah jantung dan hati," ucapnya.
Baca juga: Cari Tahu Penyebab Kolesterol Naik dan Rangkaian Gejalanya