Empat Jenis Perangkat Prostesis yang Biasa Dipakai Penyandang Disabilitas

Blake Leeper. (instagram/@leepster)
Blake Leeper. (instagram/@leepster)

TEMPO.CO, JakartaProstetis adalah sebuah alat bantu yang menyerupai bentuk bagian tubuh yang hiilang akibat penyakit, trauma, atau kondisi prakelahiran. Bicara tentang perangkat prostetis banyak orang yang langsung tertuju pada kaki atau tangan palsu.

Secara singkat, ada banyak model kaki dan tangan palsu dengan kegunaannya masing-masing. Secara umum, ada empat jenis perangkat prostesis, yaitu transradial, transfemoral, transtibial, dan transhumeral.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa yang dilakukan oleh perangkat prostetis dan mekanisme kerjanya seperti dikutip dari touchstonerehabilitation.com, Senin, 6 September 2021.

  • Transradial

Prostetis transradial adalah sebuah lengan buatan yang dipasang di bawah siku. Perangkat ini dioperasikan dengan kabel harness yang menghubungkan ke bahu dan lengan lainnya serta memungkinkan pemakainya untuk mengontrol gerakan secara manual, seperti membuka dan menutup tangan.

  • Transhumeral

Prostetis transhumeral adalah lengan buatan yang menghubungkan tubuh di atas siku, tetapi berada di bawah bahu. Perangkat prostetis transhumeral kebanyakan menggunakan sensor myoelectric dan kabel untuk meggerakkan anggota tubuh buatan.

  • Transtibial

Prostetis transtibial adalah sebuah kaki palsu yang ada di bawah lutut. Fungsi dari perangkat ini adalah membantu menjaga berat badan yang sesuai dan memberikan kenyamanan. Pasien yang menggunakan perangkat ini biasanya perlu direhabilitasi saat berjalan karena kaki palsu biasanya tidak bergerak.

  • Transfemoral

Prostetis transfemoral adalah sebuah alat yang menggantikan kaki yang hilang di atas lutut. Perangkat ini biasanya memungkinkan untuk melakukan gerakan setelah melalui proses rehabilitasi yang panjang. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian soket yang tepat untuk memastikan kenyamanan dan stabilitas.

EIBEN HEIZIER

Baca juga:

Teknologi Pencetakan 3D Menunjang Performa Atlet Paralimpiade Tokyo 2021








Perang Makin Ganas, Ukraina Butuh Lebih Banyak Kaki Palsu

3 hari lalu

Dmytro Zilko, seorang tentara dan pasien klinik, melakukan latihan menggunakan prostesis baru di klinik prostetik di Kyiv, Ukraina, 9 Maret 2023. REUTERS/Alina Yarysh
Perang Makin Ganas, Ukraina Butuh Lebih Banyak Kaki Palsu

Luka pecahan peluru dari tembakan artileri Rusia tanpa henti di garis depan menyebabkan banyak tentara cacat di Ukraina.


Kabupaten Tangerang Minta Disabilitas Dapat Jatah 1 Persen Lapangan Kerja di Perusahaan

5 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Kabupaten Tangerang Minta Disabilitas Dapat Jatah 1 Persen Lapangan Kerja di Perusahaan

Kabupaten Tangerang meminta agar setiap perusahaan di daerah itu untuk menyediakan lowongan kerja 1 persen bagi kelompok penyandang disabilitas.


RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

13 hari lalu

Pimpinan serta Anggota Baleg DPR RI saat penandatanganan dokumen usai Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui RUU Kesehatan menjadi inisiatif DPR. Foto: Geraldi/nr
RUU Kesehatan Dinilai Diskriminatif Terhadap Kaum Disabilitas

Perhimpunan Jiwa Sehat menilai masih ada pasal dalam RUU Kesehatan yang diskriminatif terhadap kaum disabilitas


Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

23 hari lalu

Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Haryati disela-sela acara Sosialisasi Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri Kominfo 2023 di Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Beasiswa S2 Kominfo, Penyandang Disabilitas Berkesempatan Perdalam Ilmu TIK

Kominfo mencatat ada 2.800 alumni beasiswa ini dan beberapa diantaranya dari penyandang disabilitas.


Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

41 hari lalu

Presiden Joko Widodo di acara Harlah 50 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di ICE BSD, Banten, Jumat, 17 Februari 2023. Sumber: Petiga TV
Jokowi Atur Hak Keuangan Komisi Nasional Disabilitas Usai Setahun Tak Digaji

Perpres Nomor 14 ini diteken Jokowi pada 16 Februari 2023. Terbit hampir 3 tahun lebih setelah lahirnya Perpres tentang Komisi Nasional Disabilitas.


Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

42 hari lalu

Angkie Yudistia saat meluncurkan Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas. Foto: Istimewa.
Pusat Pelatihan Vokasi Disabilitas Diluncurkan untuk Cetak Tenaga Kerja Disabilitas Siap Pakai

Pusat pelatihan vokasi disabilitas ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja disabilitas siap pakai dan sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja


Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

43 hari lalu

Direktur Inklusi dan Keberagaman Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Gina Abercrombie-Winstanley. Foto: Facebook Young South East Asia Leaders Initiatives.
Direktur Inklusi dan Keberagaman Amerika Serikat: Reformasi Aksesibilitas di Tempat Kerja Itu Penting

Reformasi aksesibilitas di tempat kerja ini menjadi penting lantaran setiap orang berhak terlibat secara penuh dalam sebuah pekerjaan atau organisasi.


Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

50 hari lalu

Ayu Fajar Lestari. Dok.Kemendikbud
Kisah Ayu, Mahasiswi Penyandang Tunanetra Hafal Al-Qur'an dan Raih Juara di Nigeria

Ayu Fajar Lestari, mahasiswi penyandang tunanetra asal Kediri, Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi di tingkat internasional.


ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

51 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
ITB Gelar Kuliah Umum Dorong Perguruan Tinggi yang Inklusif

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Studium Generale dengan tema membangun kampus yang inklusif.


Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

52 hari lalu

PM Australia  Anthony Albanese bersama masyarakat Aborigin. (Twitter/@AlboMP)
Disabilitas Aborigin Membuka Dialog Terakses Melalui Budaya Yarning

Salah satu kondisi sulit yang dialami adalah sulitnya mencari seorang pendamping bagi anak Aborigin yang mengalami disabilitas berat.