INFO GAYA– Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan penyebaran Covid-19 saat ini sangat berkaitan erat dengan penurunan angka prevalensi stunting. Untuk membahas hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menghadirkan webinar Forum Kepoin Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) sebagai gerakan penurunan prevalensi stunting.
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo, Wiryanta, mengatakan secara kualitatif, kehadiran Kemenkominfo adalah sebagai Koordinator Kampanye Nasional dalam penurunan angka prevalensi.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberi awareness kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang pentingnya pencegahan stunting,” ujar Wiryanta dalam acara Kepoin Genbest "Penuhi Nutrisi, Terapkan Sanitasi, Stunting Teratasi" yang diselenggarakan secara daring untuk remaja di Lombok Tengah, Jumat, 8 Oktober 2021.
Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia dapat turun menjadi 14 persen di tahun 2030. Di tahun 2030 Indonesia akan menyambut bonus demografi, di mana pada saat tersebut ada banyak anak-anak Indonesia yang memasuki usia produktif.
Dengan adanya kegiatan Forum Sosialisasi Genbest diharapkan dapat hadir generasi yang produktif dan berkualitas sehingga mampu menghantarkan Indonesia sebagai negara maju. “Salah satu cara mencegah terjadinya stunting adalah memenuhi nutrisi dan menerapkan sanitasi,” kata Wiryanta.
Dwi Listyawardani, selaku Tim Komunikasi Informasi Edukasi Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengatakan pemenuhan nutrisi berkaitan erat dengan penerapan sanitasi.
“Alam kita mempunyai banyak sekali makhluk-makhluk kecil yang apabila masuk ke dalam tubuh bisa menjadi parasit. Parasit inilah yang nantinya akan ikut memakan nutrisi yang sudah kita konsumsi,” katanya. Ia melanjutkan, hal ini dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal.
Senada dengan pandangan Dwi, Dokter Spesialis Gizi Sylvia Irawati menerangkan, stunting adalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang salah satu faktor penyebabnya adalah kekurangan nutrisi dan kurangnya penerapan sanitasi dengan baik.
“Stunting ini tidak hanya terjadi para anak-anak yang berperawakan pendek, tetapi juga ada infeksi yang berulang. Infeksi inilah yang erat kaitannya dengan sanitasi yang utamanya ditularkan melalui makanan atau istilahnya adalah Food Borne Disease” tuturnya. (*)