JAKARTA -Selama musim hujan kondisi temperatur suhu lingkungan bakal cenderung dingin, lantas kondisi dingin erat dikaitkan sebagai pemicu masuk angin.
Kondisi masuk angin baik di musim hujan atau musim panas dalam dunia medis sebenarnya tidak ada. Bahwa gejala-gejala yang muncul seperti mual, tubuh lelah, bersendawa, sakit kepala dan beberapa gejala lainnya yang sering disebut gejala masuk angin diindikasikan sebagai gejala penyakit lainnya.
Mudahnya terkena masuk angin selama musim dingin atau musim hujan yang paling berdasar alasannya adalah sebab selama musim ini terjadi kurangnya paparan sinar matahari bagi tubuh yang pengaruhi produksi vitamin D. Seperti yang diketahui, Vitamin D punya peran penting dalam membantu pembentukan daya tahan tubuh.
Hubungan masuk angin dengan cuaca dingin dijelaskan karena reaksi di dalam pembuluh darah.
Mengutip dari laman gooddoktor.co.id menjelaskan saat cuaca dingin pembuluh darah alami penyempitan, penyempitan ini bertujuannya supaya tidak banyak kalori yang keluar.
Ilustrasi sakit Masuk Angin. (tipsanak.com)
Saat proses penyempitan pembuluh darah terjadi, menimbulkan reaksi menumpukan asam laktat dalam pembuluh darah hingga akhirnya menimbulkan gejala pegal-pegal. Maknya setelah itu disebutlah bahwa pegal-pegal sebagai gejala masuk angin.
Begitu pula pada sistem pencernaan, saat suhu dingin sistem pencernaan mengalami adaptasi, di mana usus mengalami perlambatan fungsi sehingga menimbulkan efek gembung dari reaksi gas dalam lambung, jadi tubuh beraksi seperti rasa ingin mual dan bakal muntah, dan tanda-tanda ini juga disebut sebagai masuk angin.
Cara mengatasi jika terjadinya kondisi masuk angin yakni dengan istirahat yang cukup, banyak mengonsumsi air putih dan juga mengonsumsi obatan sejenis Simetikon, yang dapat mengobati kondisi perut gembung karena gas.
TIKA AYU
Baca : Konsumsi 3 Makanan Ini untuk Redakan Masuk Angin