TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua anak bisa disuntik vaksin Covid-19. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim B. Yanuarso SpA(K), mengatakan vaksinasi Covid-19 untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis, atau autoimun yang terkontrol perlu konsultasi dengan dokter.
"Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis, atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya," katanya.
IDAI juga mengingatkan sebelum dan sesudah vaksinasi semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, serta tidak bepergian bila tidak mendesak. Pelaksanaan vaksinasi harus mengikuti kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana, dan masyarakat.
Ia menuturkan anak dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitar, seperti orang tua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka, walau tanpa gejala. Oleh karena itu, IDAI merekomendasikan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Covid-19 Coronavac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas, di mana vaksin diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua empat pekan.
Vaksinasi itu tidak direkomendasikan bagi anak yang memiliki atau mengalami kontraindikasi, yakni defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis, dan anak dengan kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi.
Vaksinasi juga tidak direkomendasikan bagi yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat, sedang mengalami demam 37,5 derajat Celsius atau lebih, anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari tiga bulan, dan pascaimunisasi lain kurang dari satu bulan.
Anak atau remaja sedang hamil, memiliki hipertensi dan diabetes melitus, dan atau penyakit-penyakit kronis atau kelainan kongenital yang tidak terkendali, juga tidak direkomendasikan untuk menjalani vaksinasi Covid-19. IDAI juga mengimbau semua anggotanya untuk melakukan imunisasi kejar dan imunisasi rutin untuk mencegah kejadian luar biasa penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi selain membantu meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 pada anak.
"Semua dokter anak anggota IDAI diharapkan mengikuti panduan pelaporan imunisasi dan pemantauan setelahnya yang sudah dikeluarkan Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Baca juga: Mau Vaksinasi Covid-19 tapi Takut Disuntik, Redam dengan Cara Berikut