TEMPO.CO, Jakarta - Saat bepergian jauh menaiki moda transportasi, misalnya bus, kapal, pesawat, terkadang ada orang yang mual dan pusing. Kondisi itu membuat orang tak nyaman, sehingga bisa menyebabkan muntah. Memang tak semua orang pasti mabuk kendaraan saat bepergian. Tapi, ada penjelasan ilmiah yang menyebabkan orang bisa mabuk kendaraan.
Kinetosis adalah sebutan ilmiah untuk kondisi mabuk perjalanan dalam kendaraan. Mengutip dari Reader’s Digest, ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain menjelaskan kinetosis disebabkan oleh tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra.
Teori tentang kinetosis, ada kecenderungan ketika orang naik kendaraan menyebabkan otak kebingungan saat menerima informasi dari beberapa indra, sebagaimana dikutip dari The Atlantic. Saat kendaraan melaju, orang merasa seperti sedang bergerak, tapi mata menyampaikan pesan ke otak, bahwa tubuh tidak melakukan aktivitas atau diam.
Mengutip Vox, ada juga orang yang langsung merasa mual ketika baru duduk di kursi penumpang. Kondisi ini terutama terjadi pada mereka yang memiliki riwayat mabuk kendaraan. Rasa mabuk perjalanan, walaupun kendaraan belum melaju tersebab sugesti masa lalu. Tapi, teori tentang otak yang kebingungan merespons indra masih mengundang perdebatan. Hal itu, karena ada juga orang yang duduk berjam-jam selama perjalanan tak mengalami mabuk kendaraan.
Para ahli masih menggunakan pendapat, bahwa sensitivitas indra masing-masing orang berlainan. Sebab itulah, maka tidak semua orang mengalami kinetosis.
Ada teori lain yang menjelaskan, bahwa kinetosis disebabkan oleh gangguan sensoris. Menurut ahli kinesiologi dari University of Minnesota, Thomas Stoffregen menjelaskan, mabuk kendaraan karena ketakseimbangan pengaturan posisi tubuh, seperti dikutip dari Quartz. Stoffregen pernah meneliti penumpang kapal, hasil risetnya menyimpulkan, bahwa orang yang adaptasi keseimbangannya buruk cenderung mengalami mabuk kendaraan.
Neuropsikologi (psikologi klinis) dan kinesiologi (ilmu yang mempelajari gerakan tubuh) merupakan bidang keilmuan berbeda. Tak heran maka pendapat pakar pun berlainan. Tapi pun perbedaan pendapat bidang keilmuan itu, setidaknya bisa melengkapi pengetahuan yang menjelaskan proses orang mengalami mabuk kendaraan.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Mengapa Membaca Buku di Mobil Berjalan Bikin Pusing dan Mual?