Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Kebiasaan Penyebab Kanker

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Junk Food.  Joe Raedle/Getty Images
Ilustrasi Junk Food. Joe Raedle/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dan merusak sel normal di sekitarnya. Kanker menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia dan sebetulnya tidak ada faktor tunggal yang berkontribusi pada pertumbuhan sel kanker. Artinya, beberapa faktor secara bersama-sama dapat memicunya.

Karena dapat dipicu beragam faktor, tindakan pencegahan sejak awal dan mengubah pola hidup yang buruk merupakan satu-satunya cara untuk mencegah penyakit mematikan ini. Tanpa disadari, beberapa kebiasaan ternyata dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Berikut delapan kebiasaan umum yang dapat memicu kanker, melansir Times of India.

Mengabaikan stres
Stres memang secara langsung tidak menyebabkan kanker. Akan tetapi, stres dapat menyebabkan masalah lain, seperti peningkatan tekanan darah hingga detak jantung yang cepat, yang dapat menyebabkan kanker bila tidak segera ditangani.

Duduk terlalu lama
Sudah menjadi rahasia umum gaya hidup menetap dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Sebuah studi menunjukkan duduk sepanjang hari dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, endometrium, dan paru-paru.

Makan makanan olahan
Makanan olahan seperti sereal, buah dan sayuran kaleng, makanan ringan, kornet, hingga makanan ringan seolah tidak bisa lepas dari kehidupan. Anda perlu menguranginya karena makanan olahan mengandung lemak tidak sehat dan senyawa lain yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Kurang minum air putih
Carian, terutama yang berasal dari air putih, sangat penting bagi tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Air membantu mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh melalui keringat dan urine. Bila kurang minum air, ini dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh. Kondisi ini dapat berkontribusi pada kanker kandung kemih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makan daging olahan
Daging olahan seringkali menjadi pilihan karena dinilai lebih praktis dan harga yang lebih terjangkau. Padahal, daging olahan tidak baik bagi kesehatan karena mengandung senyawa kimia berbahaya, yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Produk daging olahan bisa dijumpai dalam beragam bentuk, seperti daging kalengan, dendeng, sosis, ham, daging asap hingga kornet.

Minum alkohol
Bila diminum dengan takaran yang sesuai, sebetulnya alkohol memberikan efek baik bagi kesehatan. Tetapi, bila terlalu banyak, ini dapat meningkatkan risiko kanker melanoma, prostat, dan pankreas. Semua minuman beralkohol termasuk anggur, bir, dan minuman keras terkait dengan kanker.

Merokok
Merokok secara langsung atau tidak sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, rokok menjadi salah satu penyebab terbesar kanker yang sebetulnya bisa dicegah. Menghirup asapnya saja sudah bisa menyebabkan kanker dengan merusak DNA. Selain itu, kebiasaan merokok bisa memicu kanker mulut, faring, hingga beberapa jenis kanker darah seperti leukemia.

Menggunakan produk yang mengandung paraben
Paraben merupakan pengawet yang umum digunakan di industri kosmetik dan produk pembersih. Penelitian menunjukkan paraben dapat dengan mudah diserap melalui kulit dan dapat menyebabkan lonjakan pertumbuhan sel kanker payudara.

Baca juga: 6 Manfaat Kangkung: Dari Kesehatan Mata hingga Penangkal Kanker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

8 jam lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

15 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.