Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusing Bukan Penyakit, Kalau Terlalu Sering Waspada Gangguan Kesehatan Ini

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi pusing. dailymail.co.uk
ilustrasi pusing. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika kepala pusing aktivitas menjadi terganggu. Kondisi itu akan mengacaukan keseimbangan tubuh. Pusing yang dirasakan setiap orang pun berlainan, tergantung penyebabnya antara lain gangguan telinga dalam, mabuk perjalanan, efek pengobatan, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.

Kondisi pusing dapat ditentukan memperhatikan seberapa sering terasa. Pusing bisa juga tersebab kondisi jantung memompa darah yang tak cukup untuk otak. Saat terasa pusing, sebaiknya segera duduk atau berbaring jika berada di tempat yang memungkinkan. Kalau ingin berpindah tempat sebaiknya tak bergerak secara mendadak supaya kepala tidak makin terasa pusing.

Tak perlu memaksakan aktivitas jika sedang pusing, apalagi berkendara. Intensitas pusing harus dicermati jika sering terjadi dalam waktu yang lama. Mengutip Healthline, pusing bukan penyakit, melainkan gejala suatu kondisi berbagai masalah kesehatan.

Pusing yang terasa tak wajar, misalnya terlalu sering dan lama waktunya, bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang harus segera ditangani. Kalau kondisi itu terus dirasakan, maka perlu mengonsultasikan pada dokter.

Pusing juga terbagi dari beberapa jenis, berikut di antaranya:

  • Vertigo

Jika merasakan pusing yang parah sampai semua yang ada di sekitar terasa berputar-putar dan keseimbangan lemah, itu pertanda mengalami vertigo. Mengutip WebMD, vertigo disebabkan oleh gangguan telinga dalam. Penyebab lainnya, bisa juga karena benturan atau cedera di kepala, bahkan tanda adanya masalah otak.

  • Mabuk perjalanan

Mengutip dari Cleveland Clinic, mabuk perjalanan terjadi karena terdapat banyak gerakan saat naik kendaraan. Banyaknya gerakan itu membuat otak tidak bisa menyinkronkan informasi dari mata, telinga, dan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kinetosis adalah sebutan ilmiah untuk kondisi mabuk perjalanan. Mengutip dari Reader’s Digest, ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain menjelaskan, kinetosis disebabkan oleh tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra.

Teori tentang kinetosis menjelaskan kecenderungan ketika orang naik kendaraan menyebabkan otak kebingungan saat menerima informasi dari beberapa indra, sebagaimana dikutip dari The Atlantic. Saat kendaraan melaju, orang merasa seperti sedang bergerak, tapi mata menyampaikan pesan ke otak, bahwa tubuh tidak melakukan aktivitas atau diam.

  • Hipotensi

Mengutip WebMd, hipotensi merupakan keadaan tekanan darah hanya 90/60 milimeter air raksa (mmHg), padahal kondisi normalnya 120/80 mmHg. Kondisi itu membuat suplai darah ke otak agak kurang, sehingga menimbulkan pusing, terutama saat bangun dari posisi berbaring. Pusing saat tekanan darah rendah terasa seperti kliyengan tanpa rasa mual. Kondisi itulah yang membedakan pusing hipotensi dengan mabuk perjalanan.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca: Pusing Saat Ubah Posisi dari Duduk ke Berdiri, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

7 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

22 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

22 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

24 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

25 hari lalu

Ilustrasi Mabuk Perjalanan. mymed.com
Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

Perjalanan mudik Lebaran mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang yang mudah mabuk perjalanan. Simak saran dokter untuk mengatasinya.


Tips Tetap Sehat saat Mudik Lebaran dari Spesialis Penyakit Dalam

28 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Tips Tetap Sehat saat Mudik Lebaran dari Spesialis Penyakit Dalam

Buat yang hendak mudik Lebaran, simak tips dari spesialis penyakit dalam agar tetap sehat sampai kampung halaman.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

27 Februari 2024

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.