Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMual dianggap masalah kesehatan yang tak terlalu berbahaya. Semua orang juga bisa mengalaminya dengan berbagai penyebab. Mual lebih dianggap sebagai gejala, bukan kondisi, menurut Johns Hopkins Medicine.

Untuk mengusir gejala mual penting untuk mengetahui pemicunya, kata pengajar di Sekolah Farmasi Universitas Maryland di Amerika Serikat, Cherokee Layson-Wolf. Dalam kebanyakan kasus, gejala mual bisa diatasi sendiri. Berikut saran pakar medis untuk meredakan mual.

Penyebab umum mual termasuk mabuk perjalanan, kebanyakan makan, kehamilan, efek samping obat-obatan, penyakit akibat infeksi virus atau bakteri, serta keracunan makanan. Pada banyak kasus, pakar akan menganjurkan obat yang bisa dibeli bebas seperti Pepto Bismol, Emetrol, dan Tums.

"Mual bisa merupakan gejala yang tak spesifik dan yang perlu diperhatikan adalah seberapa lama terjadinya, apakah menyebabkan muntah, hilang nafsu makan, dan kemudian berat badan turun," tutur Layson-Wolf kepada USA Today.

Makanan dan minuman yang membantu
Makanan seperti roti, krakers, pisang juga bisa membantu meredakan mual. Bisa juga makan dalam porsi kecil agar pencernaan perlahan membaik. Hindari makanan olahan, pedas, dan digoreng, menurut Stanford Medicine. Bisa juga minum banyak air putih. Hindari minuman mengandung kafein, termasuk soda dan kopi, karena bisa memperburuk masalah lambung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Air jahe juga bisa membantu, jelas Layson-Wolf. Penelitian telah menemukan jahe bisa membantu meredakan mual terkait kembung, gas, kehamilan, dan kemoterapi. Jika sampai muntah, bantu dengan minuman yang mengandung elektrolit agar tetap terhidrasi.

Mual harus mendapat perhatian khusus jika tak mempan diredakan dengan pengobatan rumahan, kata Mayo Clinic. Jika dalam 24 jam keadaan tak juga membaik dan Anda mengalami dehidrasi atau sakit perut, segera periksa ke dokter, saran Layson-Wolf.

Pilihan Editor: Mual dan Muntah Termasuk Sinyal Serangan Jantung? Simak Penjelasan Kardiolog

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

8 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

18 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

20 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

21 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

22 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

22 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi Mabuk Perjalanan. mymed.com
Saran Dokter agar Tak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran

Perjalanan mudik Lebaran mungkin tidak menyenangkan bagi sebagian orang yang mudah mabuk perjalanan. Simak saran dokter untuk mengatasinya.


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

23 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.