TEMPO.CO, Jakarta - Duduk berlama-lama didepan layar laptop atau komputer menjadi kebiasaan baru semenjak pandemi. Hal ini karena guna mencegah lonjakan penyebaran angka COVID-19, tidak sedikit institusi perkantoran memberlakukan sistem work from home (WFH). Kebiasaan baru tersebut pun tidak luput dari permasalahan yang mengiringinya. Salah satunya adalah keluhan ketidaknyamanan tubuh akibat berjam-jam duduk menatap layar komputer atau laptop.
Melansir dari economictimes.indiatimes.com, peneliti telah menemukan bukti bahwa duduk lama tanpa istirahat saat menatap layar komputer atau laptop bisa menimbulkan sejumlah komplikasi kesehatan. Dijelaskan dalam mayoclinic.org, hal ini karena saat duduk, tubuh lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan saat tubuh berdiri atau bergerak. Dikutip dari berbagai sumber, berikut risiko yang dapat timbul apabila terlalu lama duduk selama WFH.
Depresi dan kecemasan
Semakin banyak menghabiskan waktu untuk duduk, semakin besar pula risiko mengalami depresi atau anxiety (kecemasan). Sebagaimana dijelaskan oleh studi di Mental Health and Physical Activity, bahwa seseorang yang semakin banyak bergerak sepanjang hari, tingkat kebahagiaan semakin tinggi pula.
Risiko penyakit jantung
Melansir dari webmd.com, seseorang yang terlalu lama menghabiskan waktu untuk duduk, dua kali lebih tinggi berpotensi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan seseorang yang berdiri atau bergerak.
Sakit punggung dan leher
Seorang professor ortopedi dan rehabilitasi di Penn State University, Gregory Billy, M.D., memaparkan bahwa duduk selama empat jam dapat menyebabkan rasa pegal di punggung bagian bawah. Apalagi jika posisi duduk dibarengi posisi tubuh yang salah, semakin bisa menyebabkan rasa pegal-pegal pada leher.
Diabetes tipe II
Dijelaskan dalam sahealth.sa.gov.au, ketika duduk berjam-jam, membuat sel-sel di dalam otot tubuh tidak siap merespons insulin yang diproduksi oleh pankreas. Akibatnya, pankreas memproduksi lebih banyak insulin yang bisa menyebabkan diabetes.
Kanker
Duduk yang terlalu lama bisa meningkatkan risiko kanker usus besar dan endometrium. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal of National Cancer Institute, setiap dua jam waktu yang dihabiskan untuk duduk, bisa meningkatkan masing-masing 8-10 persen kanker usus besar dan kanker endometrium.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Duduk Terlalu Lama, Awas Dead Butt Symdrome Kenali Gejalanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.