Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rokok Elektrik Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

Reporter

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images
Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vape atau rokok elektrik generasi keempat memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan pria. Bahkan, vape terbukti bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi atau impotensi.

Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan pria sehat yang mengisap rokok elektrik setiap hari memiliki risiko dua kali lebih besar terkena disfungsi ereksi. Temuan ini bahkan berlaku untuk pria tanpa masalah kesehatan lain atau punya kebiasaan yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Responden studi merupakan pengguna rokok elektrik yang berusia 20-65 tahun. Disfungsi ereksi disebut sebagai masalah di antara 20,7 persen pria dalam kelompok. Rokok konvensional telah lama dikaitkan dengan risiko impotensi yang lebih tinggi tetapi tingkat risiko yang lebih tinggi ada dikalangan pengisap vape.

Penyebab dari disfungsi ereksi adalah penyakit kardiovaskular. Pria yang sudah memiliki penyakit kardiovaskular, risiko mengalami difungsi ereksi meningkat jadi tiga kali lipat. Selain itu, penyebabnya bisa saja karena faktor depresi, kecemasan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

"Secara keseluruhan, rokok elektrik cenderung kurang berbahaya daripada merokok. Tetapi rokok elektrik harus digunakan untuk membantu mengurangi penggunaan nikotin secara keseluruhan,” kata penulis utama studi, Dr. Omar El Shahawy.

Faktanya, tidak jelas apakah rokok elektrik lebih aman atau lebih baik dari rokok tradisional. "Meskipun produsen rokok elektrik berpendapat produk tersebut aman dan efektif dalam membantu perokok konvensional untuk berhenti, penelitian belum menunjukkan hal itu," kata Patricia Folan, direktur Northwell Health Center for Tobacco Control di Great Neck, New York.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli berpendapat penyebab vape bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi karena mengandung nikotin. Nikotin sudah lama diketahui bisa membuat pembuluh darah mengecil dan mengurangi hormon seks testosteron.

Vape pada awalnya dianggap sebagai cara yang menjanjikan untuk membuat perokok konvensional berhenti atau setidaknya mengurangi. Namun, kini pengguna vape mulai ramai, yang sebelumnya tidak pernah merokok. Setiap produk tembakau atau nikotin memiliki risiko. Bahkan, rokok elektrik memiliki konsentrasi nikotin yang lebih tinggi daripada rokok konvensional.

ANDINI SABRINA | WEB MD | FORBES

Baca juga: 5 Bahan Alami Bantu Manajemen Impotensi

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

1 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

2 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai efek mematikan dari merokok.


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


5 Cara Menjaga Kesehatan Mata

3 hari lalu

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata

Menjaga kesehatan mata merupakan salah satu hal yang penting dan krusial bagi kehidupan manusia.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

3 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

4 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

Dokter menyebut pengaruh nikotin pada hormon dopamin memberi kebahagiaan semu pada perokok. Belanja rokok pun sangat tinggi.


Perlunya Regulasi Produk Tembakau Alternatif Berdasar Sains untuk Turunkan Prevalensi Perokok

5 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Perlunya Regulasi Produk Tembakau Alternatif Berdasar Sains untuk Turunkan Prevalensi Perokok

Dengan membuka akses terhadap produk tembakau alternatif maka diharapkan dapat mengurangi masalah perokok yang selama ini sulit diatasi.


4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

6 hari lalu

Ilustrasi anak merokok. theatlantic.com
4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

Pencegahan remaja yang sudah terlanjur terpapar rokok dapat dilakukan dengan dukungan berbasis sekolah agar tidak menjadi perokok aktif.


6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

9 hari lalu

Perut buncit bisa disebabkan oleh stress eating akibat pola tidur yang buruk.  (Canva)
6 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit, Salah Satunya Makan Terlalu Cepat

Berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan perut buncit atau penimbunan lemak di perut.