Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Sindrom Prader-Willi: Kelainan Genetik Berciri Kekanakan, Obesitas, dan..

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sindrom Prader-Willi merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh disomi uniparental. Ini hasil dari kegagalan ekspresi gen yang diturunkan dari ayah di wilayah kromosom 15.

Menandai kondisi sindrom Prader-Willi punya karakteristik utama seperti kelesuan kekanak-kanakan, hipotonia menyebabkan makan yang buruk dan gagal tumbuh, cacat perkembangan dan intelektual, hipogonadisme (alat kelamin eksternal kecil dan insufisiensi pubertas), menyebabkan hiperfagia obesitas morbid jika tidak terkontrol, perawakan pendek, karakteristik penampilan wajah dan kebiasaan tubuh,dan fenotipe perilaku khas yang mencakup amarah dan sifat kompulsif dikutip dari laman  ncbi.nlm.nih.gov.

Laman  mayo clinik.com menjelaskan  terkait gejala tonus otot yang buruk (hipotonia ) yang terjadi pada bayi  membuat pada bagian siku dan lutut terasa lemas seperti boneka kain saat digendong.

Tak hanya itu  bayi yang mengalami sindrom Prader Willi mengalami refleks menghisap yang buruk. Hal ini disebabkan adanya  malfungsi tonus otot sekitar mulut mengalami penurunan sehingga membuat bayi kesulitan makan dan berdampak pada gagal tumbuh.

Bayi  juga punya respon yang  umumnya buruk jadi tampak sangat lelah, kurang merespons rangsangan, sulit bangun, atau menangis lemah. Bayi juga mengalami fiksasi pada alat kelamin atau disebut Hipogonadisme, bentuknya jika pada Laki-laki bagian penis kecil dan skrotum atau cryptorchidism  yakni testis kecil atau tidak turun dari perut ke dalam skrotum. Sedangkan pada wanita bagian  klitoris dan labia mungkin kecil.

Seiring pertumbuhan  bayi yang menderita sindrom Prader Willi menuju usia anak, menyadur dari laman ncbi.nlm.nih.gov. menunjukan beberapa ganguan lainnya seperti  keterlambatan perkembangan dan kognitif.

Kondisi ini digambarkan dengan kemampuan motorik kasar dan bahasa tertunda di mana kemampuan tersebut dicapai anak pada usia dua kali lipat usia normalnya contohnya duduk pada usia 12 bulan, berjalan di usia 24 bulan, dan kata-kata di usia 2 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterlambatan perkembangan kognitif ini juga dikaitkan dengan keterbelakangan mental dan kecerdasan normal rendah sekitar 40 persen, sekitar 20 persen memiliki keterbelakangan sedang, juga terkait bahasa tertunda anak dengan sindrom  Prader Willi  punya artikulasinya buruk

Pada usia anak pula, penderita sindrom  Prader Willi  tinggi risiko akan gangguan hiperfagia dan obesitas. Diketahui pada usia 1-4 tahun, ada gangguan pada otak, hipotalamus, yang membuat nafsu makan anak tampak tak terpuaskan (hiperfagia).

Bila tidak diimbangai dengan kesesuaikan kebutuhan gizi tubuh, ini berjalan lurus dengan risiko obesitas dikombinasikan dengan tingkat metabolisme yang rendah dan penurunan tingkat aktivitas. Seperti yang diketahui, komplikasi obesitas jadi  penyebab utama morbiditas dan mortalitas seperti  insufisiensi kardiorespirasi, apnea tidur obstruktif, tromboflebitis, dan edema kaki kronis. 

Karena penderita Sindrom Prader Willi mengalami gangguan pada bagian hipotalamus turut berdampak  menimbulkan kondisi hipogonadisme.

Seperti yang disinggung sebelumnya terkaitan kelainan perkembangan alat kelamin,  hipogonadisme memicu penurunan kesuburan. Yakni adanya penurunan testosteron atau estrogen dengan  penurunan Follicle-stimulating hormone  (FSH) dan luteinizing hormone (LH) pada kedua jenis kelamin.

TIKA AYU
Baca : Awal 2022 Diambil Alih BRIN: Ini Aneka Tonggak Riset Lembaga Eijkman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Profesor Amerika yang Menangi Nobel Kedokteran 2024 Jelaskan Regulasi Gen dalam Tubuh

3 hari lalu

Profesor Sekolah Kedokteran UMass Chan, Victor Ambros, kiri, dan profesor Sekolah Kedokteran Harvard serta penyelidik di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Gary Ruvkun, kanan, pemenang Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2024 atas penemuan mikroRNA dan perannya dalam regulasi gen. REUTERS/Ken McGagh
2 Profesor Amerika yang Menangi Nobel Kedokteran 2024 Jelaskan Regulasi Gen dalam Tubuh

Hadiah Nobel Kedokteran 2024 tentang prinsip fundamental bagaimana aktivitas gen di dalam tubuh diatur.


7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

4 hari lalu

Pendeteksi Kanker
7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan.


Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

15 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

Dokter kandungan menjelaskan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.


Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

17 hari lalu

Ilustrasi obesitas. ANTARA
Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

Studi peneliti dari Harvard Pilgrim Health Care Institute menunjukkan, kondisi lingkungan mempengaruhi obesitas pada anak.


Perbedaan Demensia dan Alzheimer

19 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.


Tes DNA Bukan Cuma Merunut Garis Keturunan, Bisa Analisis Risiko Penyakit hingga Pengaruhi Keputusan Medis

19 hari lalu

Peneliti dari Akademi Eropa (Eurac) melakukan tes DNA dari sample mumi manusia es di Bolzano, Italy, 8 November 2015. REUTERS/Marco Samadelli/EURAC/Handout via Reuters
Tes DNA Bukan Cuma Merunut Garis Keturunan, Bisa Analisis Risiko Penyakit hingga Pengaruhi Keputusan Medis

Tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) adalah tes genetik yang digunakan untuk mengetahui garis keturunan, risiko penyakit, dan lainnya.


Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari, Mengontrol Nafsu Makan hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit

20 hari lalu

Antara Air Putih dan Minuman Isotonik
Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari, Mengontrol Nafsu Makan hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit

Rasalkan manfaat minum air putih di pagi hari, sesaat setelah bangun tidur. Apa saja efek baik bagi tubuh?


Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

20 hari lalu

Penjual warteg saat menyajikan paket nasi Rp. 7500 di sebuah warteg di Jakarta, Jumat 19 Juli 2024.  Program Makan Siang Gratis yang berganti nama jadi Makan Bergizi Gratis jadi sorotan. Pasalnya, harga satuan per porsi Makan Bergizi Gratis dikabarkan turun dari Rp 15 ribu menjadi Rp 7.500. TEMPO/Subekti.
Aturan Kadar Gula dalam Makanan Bisa Beratkan UMKM, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah dan BPOM

Pemerintah dan BPOM siapkan peraturan tentang kadar gula, lemak dan garam dalam makanan yang tidak memberatkan UMKM tapi juga aman untuk masyarakat.


Makanan Cepat Saji Mengancam Kesehatan Generasi Muda di Prancis

22 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Makanan Cepat Saji Mengancam Kesehatan Generasi Muda di Prancis

Gaya hidup yang kurang aktif yang akan semakin memperparah situasi. Fenomena ini semakin diperburuk dengan maraknya konsumsi makanan cepat saji.


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

33 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.