Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antihistamin Obat Alergi, Bisa untuk Atasi Mabuk Perjalanan Pula

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda apa itu antihistamin? Antihistamin adalah obat-obatan yang digunakan untuk memblokir histamin. Histamin itu sendiri merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh yang salah satunya dapat menyebabkan gatal. Untuk itulah antihistamin bekerja mengobati gejala alergi yang disebabkan oleh histamin.

Melansir dari my.clevelandclinic.org antihistamin merupakan kelompok obat yang biasanya dimanfaatkan untuk mengobati tanda-tanda alergi. Orang yang mempunyai reaksi alergi terhadap serbuk sari atau alergen lainnya paling sering menggunakan antihistamin. Keadaan lain seperti masalah perut, pilek, kecemasan dan banyak lagi persoalan lain juga memakai antihistamin untuk mengobatinya. 

Makna Antihistamin

Anti dalam kata antihistamin mempunyai makna melawan, maka antihistamin ialah obat yang bekerja melawan histamin. Antihistamin dapat menghalangi sebagian dari apa yang histamin lakukan, baik itu antihistamin berupa obat resep atau obat bebas. Antihistamin akan membantu mengobati keadaan yang disebabkan oleh histamin yang terlalu banyak. Histamin sendiri merupakan bahan kimia yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.

Antihistamin tersedia dalam beberapa bentuk, seperti cairan, lotion, krim, gel, tablet, kapsul, sirup, obat tetes mata, semprotan hidung, dan supositoria. Antihistamin terbagi dalam dua subtipe utama, untuk subtipe pertama yang disebut antagonis reseptor H-1 atau H-1 blocker, digunakan untuk mengobati tanda-tanda alergi. Sedangkan untuk subtipe yang kedua disebut antagonis reseptor H-2 atau H-2 blocker.

Subtipe antihistamin yang satu ini dipakai untuk mengobati keadaan gastrointestinal, termasuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) atau yang disebut juga dengan acid reflux, tukak lambung, gastritis, mabuk perjalanan, mual dan muntah. Adapun keadaan lain yang bisa diobati dengan antihistamin ialah anoreksia, sakit kepala, anafilaksis, vertigo, penyakit parkinson (untuk mengurangi kekakuan dan tremor), beberapa macam nyeri tulang.

Efek Samping Antihistamin

Sementara itu, terdapat beberapa efek samping yang umum dari antihistamin H-2, seperti kantuk, nyeri sendi atau otot, sakit kepala dan pusing, serta pembengkakan dan nyeri pada bagian payudara. Apabila menggabungkan antihistamin setelah minum obat tekanan darah dapat meningkatkan detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Maka dari itu, antihistamin tidak boleh digabungkan, kecuali mendapat arahan dari penyedia layanan kesehatan untuk melakukan hal tersebut.

Antihistamin juga dapat menyebabkan bertambahnya berat badan. Meskipun diketahui bahwa histamin dapat mengurangi nafsu makan, maka antihistamin akan menggagalkan itu. Salah satu antihistamin yakni siproheptadin dipakai untuk alasan tersebut. Beberapa antihistamin yang digunakan dalam waktu jangka panjang dapat membuat risiko demensia meningkat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam satu studi yang diikuti oleh 3.000 pasien selama tujuh tahun menunjukkan bahwa diphenhydramine dapat meningkatkan risiko demensia sebesar 54 persen. Dimana diphenhydramine (Benadryl®) bekerja dengan memblokir efek neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Neurotransmitter itu sendiri sangatlah penting bagi memori dan pembelajaran.

Dilansir dari www.mayoclinic.org histamin bisa menyebabkan gatal, bersin, pilek, dan mata berair. Bahkan beberapa di antara orang histamin ada yang saluran bronkial atau saluran udara paru-parunya tertutup hingga membuat kesulitan bernapas. Disinilah antihistamin bekerja mencegah efek histamin tersebut yang diproduksi oleh tubuh.

Antihistamin digunakan untuk meredakan atau mencegah tanda-tanda demam dan jenis alergi lainnya. Beberapa di antaranya juga dimanfaatkan untuk mencegah mabuk perjalanan, mual, muntah, dan pusing. Sebagian yang lainnya juga dipakai untuk mengobati urtikaria kronis yang merupakan ruam seperti gatal-gatal yang persisten. Meskipun salah satu efek samping antihistamin adalah kantuk, nyatanya beberapa di antaranya bisa dimanfaatkan untuk membantu orang tertidur.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Mengapa Obat Alergi atau Antihistamin Menyebabkan Kantuk?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

16 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

17 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

22 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

2 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

13 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?