Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Diet yang Cocok buat Pemilik Kolesterol Tinggi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diet keto (pixabay.com)
Ilustrasi diet keto (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi menakutkan banyak orang karena bisa menimbulkan penyakit kronis. Berikut tiga jenis diet yang cocok untuk penderita kolesterol tinggi.

Orang yang mempunyai kadar kolestrol tinggi tak boleh mengonsumsi makanan sembarangan. Solusinya, mereka harus mengubah pola makan dan gaya hidup agar kadar kolesterol kembali normal.

Pola makan atau diet memiliki dampak besar pada kadar kolesterol. Jadi, pilihlah pola makan yang akan membuat kolesterol berada dalam kisaran yang sehat. Berikut tiga jenis diet yang cocok untuk penderita kolesterol tinggi, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.

Diet TLC
Diet perubahan gaya hidup terapeutik (TLC) dikembangkan pada 1985 untuk membantu orang menurunkan kolesterol. Ini merupakan diet rendah lemak dengan aturan 60 persen kalori berasal dari karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, beras merah, dan gandum. Anda juga bisa makan pasta dan sereal yang terbuat dari biji-bijian utuh. Bisa juga 20 persen kalori berasal dari protein tanpa lemak seperti dada ayam, dan 20 persen kalori berasal dari lemak sehat seperti minyak zaitun dan kanola. Namun, diet TLC didasarkan pada cara berpikir yang sudah ketinggalan zaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diet Mediterania
Diet Mediterania memiliki lebih sedikit karbohidrat dan protein daripada diet TLC. Namun, diet itu termasuk lebih banyak lemak sehat dari makanan, seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan. Jika mengikuti diet Mediterania, Anda bisa mengisi piring dengan banyak biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan dan sayuran. Anda juga dapat menikmati kacang-kacangan, ikan, unggas tanpa lemak, dan produk susu dalam jumlah terbatas.

Diet keto
Diet ketogenik (keto) bertujuan untuk menempatkan tubuh dalam keadaan ketosis, ketika tubuh membakar lemak untuk energi daripada karbohidrat. Diet ini tinggi lemak, protein sedang, dan sangat rendah karbohidrat. Sebagai gantinya, ahli kesehatan merekomendasikan protein-sparing Modified Fast (PSMF). Ini adalah diet yang juga menciptakan ketosis tetapi dengan sedikit lemak. Sebagian besar kalori berasal dari protein tanpa lemak dengan lemak sehat dalam jumlah sedang. Sayuran adalah satu-satunya sumber karbohidrat.

Baca juga: Kebiasaan Makan Pencegah Kolesterol Tinggi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

3 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

6 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

8 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

9 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

12 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

13 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat


Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

14 hari lalu

Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

16 hari lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.