TEMPO.CO, Jakarta -Rumput liar atau gulma biasanya dibuang karena dianggap mengganggu keindahan taman. Rumput liar yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah memang bisa merusak pemandangan karena biasanya mereka tumbuh tidak teratur.
Pada dasarnya semua rumput yang hidup merupakan rumput liar. Rumput liar bahkan bisa tumbuh dengan cepat di spot-spot terkecil seperti di sela-sela batu atau paving pada jalan setapak. Termasuk di sela tanaman hias yang sengaja dipelihara.
Dilansir dari laman disperkimta.bulelengkab.go.id, ada banyak jenis rumput liar dengan bentuk yang beragam. Berikut ini merupakan beberapa jenis rumput liar beserta kegunaannya.
Ilalang
Ilalang, alias alang-alang merupakan jenis rumput yang mudah dijumpai di pinggir jalan, hutan, maupun persawahan yang tanahnya sudah mengering. Meski tanaman satu ini dianggap gulma yang mengganggu tanaman budi daya, tetapi nyatanya ilalang memiliki manfaat bagi kesehatan.
Tanaman alang-alang. Buku Saku Tanaman Obat Kementan RI
Akar ilalang diketahui berkhasiat untuk mengobati panas dalam, sariawan, meluruhkan kencing, mengobati demam, obat sakit ginjal, mengatasi mimisan, mengatasi kencing darah, dan lain-lain.
Rumput Grinting
Rumput grinting merupakan tumbuhan pantai yang kini menyebar ke penjuru tempat. Di sawah, rumput ini menjadi gulma yang cukup mengganggu pertumbuhanan tanaman yang ditanam oleh petani
Akan tetapi, tanaman ini memiliki kelebihan dibanding rumput lainnya. Kelebihannya ialah kekuatan bertahan hidup yang tidak diragukan lagi. Ia mampu bertahan hidup pada musim kemarau yang berkepanjangan.
Rumput gajah
Rumput gajah sangatlah mudah tumbuh, asalkan tanahnya basah. Jenis rumput satu ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan peternak sapi. Sebab, rumput gajah dijadikan sebagai pakan ternak.
Akan tetapi, kegunaannya tidak hanya itu. Ternyata, batang tanaman ini dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan serat fiber.
Rumput teki
Rumput teki merupakan jenis rumput yang mudah dijumpai. Rumput ini tumbuh di tempat yang kering, tetapi basah, seperti pinggiran sungai kanal, dan persawahan.
Menurut penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya, rumput teki dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol setelah melalui beberapa proses fermentasi. Prosesnya pun cukup mudah, yakni hanya mengeringkan rumput teki kemudian ditumbuk.
Anting-anting
Anting-anting merupakan jenis rumput liar yang kerap dijumpai di tanah lembap, pinggir jalan, atau selokan. Anting-anting memiliki bunga berbentuk seperti untaian mutiara berwarna hijau. Sedangkan tanamannya seperti perdu.
Dilansir dari Jurnal Farmasetika, anting-anting dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Rumput liar ini berkhasiat mengatasi pendarahan pada luka, menghentikan darah mimisan, membantu mempercepat penyembuhan luka, peluruh kencing, mengobati gatal, mengatasi radang, meredakan diare, dan mengatasi batuk berdarah.
M. RIZQI AKBAR
Baca: Rumput Liar Itupun Jadi Tas Modis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.