Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Tanda Anak Kecanduan Game Online dan Cara Pencegahannya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pengunjung berkonsentrasi saat bermain game online di warung Game Online Freedom di kawasan Sekar Pace, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juli 2020. Semenjak diberlakukannya tahapan New Normal, pemilik warung game online memasang sekat plastik di antara tempat duduk dan membatasi jam bermain untuk anak yang belum mempunyai kartu tanda penduduk. Tempo/Bram Selo Agung Mardika
Pengunjung berkonsentrasi saat bermain game online di warung Game Online Freedom di kawasan Sekar Pace, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juli 2020. Semenjak diberlakukannya tahapan New Normal, pemilik warung game online memasang sekat plastik di antara tempat duduk dan membatasi jam bermain untuk anak yang belum mempunyai kartu tanda penduduk. Tempo/Bram Selo Agung Mardika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Game online sejatinya diperuntukan sebagai sarana hiburan di waktu luang oleh remaja atau anak-anak. Sering kali fungsi tersebut bergeser menjadi rutinitas sehari-hari hingga lupa akan kewajiban utamanya, misalnya belajar.

Salah satu faktornya, yakni kurangnya pengawasan dari orang tua yang mengakibatkan anak kecanduan game online. 

Ahli dokter anak University of Utah, Dr. Cindy Gellner mengungkapkan, anak yang sudah mengalami kecanduan terhadap game online akan berdampak pada kehidupan sosial anak.

Misalnya, tidak banyak waktu untuk keluarga, mengganggu aktivitas sekolah, hingga nilai pembelajaran di sekolah yang menurun. 

“Jika orang tua melihat perubahan perilaku dan masalah lain dengan anak, salah satu faktornya bisa datang dari kebiasaan bermain game online. Untuk itu, orang tua harus segera menghentikan kebiasaan buruk anak yang terlalu sering bermain game online,” kata Gellner dikutip Tempo dari Healthcare.  

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh orang tua, yakni dengan mengenali tanda-tanda perubahan pada anak akibat kebiasaan bermain game online. Dr. Jay Berk seorang psikolog Beachwood telah melakukan penelitian terhadap tanda-tanda tersebut, sebagaimana ditulis di laman cleveland19.com

1. Anak memiliki reaksi yang eksplosif dan ekstrem untuk bermain game online,
2. Anak kehilangan banyak teman,
3. Mereka jarang melakukan aktivitas olahraga,
4. Mereka mulai meninggalkan kebiasaan baik yang dulu mereka sukai,
5. Konten game bergeser ke materi pelajaran yang tidak pantas, seperti pornografi,
6. Memungkinkan aksi mencuri uang bagi anak demi game online yang dimainkan,
7. Nilai menurun di sekolah,
8. Anak kerap tertidur dan kehilangan konsentrasi di kelas,
9. Mereka terus bermain, meskipun beberapa kali sudah diperingatkan dan sadar akan konsekuensi negatifnya. 

Lalu, seperti apa cara pencegahannya? 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika orang tua sudah menemukan tanda-tanda tersebut di atas pada anak mereka, sudah saatnya untuk melakukan tindakan pencegahan. Berk memperingatkan kepada orang tua bahwa jangan bereaksi dengan cara yang ekstrim, misalnya dengan cara kekerasan pada fisik. Alih-alih menjadi penurut, anak justru akan melawan. 

“Pencegahan dapat dilakukan dengan metode pendekatan yang lebih tenang. Misalnya, dengan cara mengalihkan perhatian anak ke hal lain di luar keterlibatannya yang berlebihan terhadap game online,” kata Berk. 

Selain itu, penting bagi orang tua untuk menerapkan metode Dissuasion. Maksudnya, yaitu dengan cara memberikan nasihat, argumen, atau bujukan. Namun, apabila tindakan ini dirasa tidak digubris oleh anak, maka orang tua sesekali diperbolehkan untuk melakukan tindakan yang sampai merujuk pada paksaan. 

Langkah membatasi anak terhadap perangkat elektronik seperti gadget yang memuat game online juga perlu dilakukan.

Salah satu faktor yang menyebabkan kecanduan adalah mudahnya akses untuk bermain game online tersebut. Penelitian terbaru yang dilakukan Gentile et al. (2017) mengungkapkan, anak yang memiliki media elektronik di kamar tidur lebih cenderung menggunakannya untuk bermain game daripada membaca buku. 

Baca juga: Roblox, Platform Pembuat dan Penjual Game Online Buatan Sendiri 

HARIS SETYAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

3 jam lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

5 hari lalu

Ilustrasi fokus mengemudi. (Chevrolet)
Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

Ada tiga kategori utama pemicu distraksi saat mengemudi, visual, fisik, dan kognitif. Berikut sembilan hal yang bisa mengalihkan perhatian di jalan.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

6 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Gibran soal Rencana Pembentukan Satgas Judi Online: Kalau Ada Kasus, Segera Laporkan

6 hari lalu

Wali Kota Solo sekaligus cawapres Gibran Rakabuming Raka memberikan penjelasan tidak ikut menghadiri sidang pembacaan putusan atas gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2024 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin ini, 22 April 2024. Dia memilih kembali masuk kerja di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, setelah sebelumnya berada di Ibu Kota sejak Jumat, 19 April lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Rencana Pembentukan Satgas Judi Online: Kalau Ada Kasus, Segera Laporkan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons rencana Presiden Jokowi membentuk Satgas terpadu pemberantasan judi online.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

6 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

17 hari lalu

Ilustrasi menonton pornografi. Shutterstock
Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.


Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

18 hari lalu

Ilustrasi anak bermain game online (pixabay.com)
Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.