Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Meski Hasil Tes Sudah Negatif

Reporter

image-gnews
Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad
Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usia adalah rahasia Illahi dan takdir memang tak bisa dihindari. Namun, secara ilmiah bisa dijelaskan kenapa ada pasien Covid-19 yang hasil tes usap sudah negatif tapi meninggal dunia.

Penyebabnya adalah respons peradangan berlebihan akibat Covid-19 yang dapat merusak organ dan menimbulkan kecenderungan penggumpulan darah. Dr. Adaninggar di akun Instagramnya menyatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan pasien Covid-19 meninggal.

Respons badai sitokin
Kemungkinan pertama yaitu respons badai sitokin yang diakibatkan oleh Covid-19 dan merusak banyak organ. Pada Covid-19 yang berat akan ada fase di mana respons imun terhadapt virus jadi berlebihan karena proses pembersihan virus sejak awal yang sudah kurang baik, mengakibatkan keradangan hebat yang dapat merusak banyak organ tubuh dan menyebabkan kematian.

Dampak Covid-19 pada organ tubuh
Kemungkinan selanjutnya disebabkan dampak Covid-19 pada beberapa sistem organ tubuh sehingga menyebabkan kematian secara mendadak. Dampak pada jantung yang disebabkan oleh pembekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah jantung, kerusakan otot jantung akibat reaksi radang, dan juga kerusakan langsung otot jantung akibat virus, semua itu mengakibatkan miokarditis, gangguan irama jantung. Lalu, ada dampak kecenderungan penggumpalan darah akibat Covid-19. Risiko tinggi penggumpulan darah akibat Covid-19 dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh daran organ-organ vital yang dapat menyebabkan kematian:

Covid-19 memperberat komorbid
Pada lansia dan penderita komorbid kronis yang sudah lama, ada kondisi seperti inframasi, kerusakan sel endotel pembuluh darah, dan gangguan respons imun. Kondisi seperti ini berlangsung lama dan bisa dikompensasi oleh tubuh. Covid-19 memicu kekacauan kondisi pada komorbid yang stabil tersebut, penggumpalan darah yang lebih hebat bisa menyebabkan kematian.

Kenapa justru meninggal saat swab sudah negatif?
Perjalanan Covid-19 jelas, pada fase awal kemampuan pembersihan virus adalah yang menentukan. Pada kondisi ringan, imun bisa membersihkan virus dengan baik sehingga jumlah virus akan menurun dan hasil swab akan negatif dan akan sembuh. Pada kondisi berat, proses pembersihan virus tidak optimal dan memicu peradangan berlebihan untuk menghilangkan virus. Jumlah virus akan tetap menurun namun peradangan tetap berlangsung hingga bisa menyebabkan dampak-dampak pada organ tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Pada kondisi ini hasil swab bisa negatif namun kondisi pasien tetap memburuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pasien Covid-19 bergejala ringan apakah bisa mengakibatkan kematian?
Semakin berat gejala Covid-19, semakin berat peradangan yang terjadi, risiko pun semakin besar. Namun, ada kondisi gejala Covid-19 ringan atau tanpa gejala pun tetap bisa terjadi peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah, yang mengakibatkan penggumpalan darah, terutama pada lansia dan penderita komobrid. Penggumpalan darah ini tetap bisa berisiko menyebabkan gangguan organ dan kematian mendadak.

Vaksinasi adalah cara untuk bisa menurunkan viral load sehingga virus lebih mudah dibersihkan dan menurunkan risiko radang berlebihan. Namun, respons terbentuknya antibodi dan sel memori setelah melakukan vaksin pada setiap orang akan berbeda. Tidak semua orang bisa membentuk antibodi dan sel memori yang baik setelah vaksinasi, terutama pada lansia.

Kesembuhan pasien Covid-19 tidak hanyak ditentukan oleh tes PCR atau antigen yang negatif karena pada kondisi Covid-19 berat justru penderita bisa mengalami gangguan organ dan kematian saat hasil swab negatif.

Baca juga: Menkes Sebut Kebanyakan Pasien COVID-19 Meninggal Belum Vaksinasi Lengkap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

2 hari lalu

Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan belasungkawa atas penembakan di sekolah di Georgia


Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

6 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

6 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

7 hari lalu

Warga menerima bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah.  TEMPO/Subekti.
Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.


Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

8 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Raja Maori Tuheitia Paki di Vatikan, 25 Mei 2019. Reuters
Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

Penghormatan mengalir pada Jumat 30 Agustus 2024 setelah kematian Raja Suku Maori Kiingi Tuheitia Pootatau Te Wherowhero VII di Selandia Baru


BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

10 hari lalu

 Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. TEMPO/Aisha Shaidra
BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.


Pengadilan AS Putuskan TikTok Harus Hadapi Tuntutan Hukum atas Kematian Anak 10 Tahun

10 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Pengadilan AS Putuskan TikTok Harus Hadapi Tuntutan Hukum atas Kematian Anak 10 Tahun

Pengadilan banding AS terima gugatan terhadap TikTok oleh ibu dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang meninggal akibat tantangan viral


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

10 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.


Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

11 hari lalu

Mark Zuckerberg. Instagram
Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.


Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

12 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.