TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian telah membuktikan penggunaan earphone dan sejenisnya dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Menurut World Health Organization (WHO), hampir 1,1 miliar orang dewasa muda berisiko kehilangan pendengaran yang mengubah hidup karena paparan suara keras.
Seperti yang dilansir dari healthline, WHO memperkirakan sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran, yang disebabkan terlalu lama dan berlebihan terpapar suara keras, seperti musik yang didengar melalui perangkat audio pribadi.
Tips Aman Gunakan Earphone dan Sejenisnya
Namun bukannya dilarang sama sekali, earphone atau headphone masih bisa digunakan namun dengan beberapa kesadaran untuk mencegah hal itu terjadi. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sesuaikan besaran volume
Suara diukur dalam satuan yang dikenal sebagai desibel. Jika suaranya di bawah 60 desibel, kemungkinan kecil akan mengakibatkan kerusakan pendengaran bahkan setelah paparan yang lama.
Namun banyak perangkat yang meningkatkan volume tinggi yang lebih dari 85 desibel, yang dapat menjadi masalah karena banyak pendengar, terutama yang lebih muda, tidak menyadari efek merusak jangka panjang. Paparan berulang kali terhadap suara keras di atas 85 desibel dalam waktu lama dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.
Meskipun sulit untuk mengukur output desibel di perangkat, ide terbaik adalah menjaga volume pada pengaturan 50% serta mengurangi waktu mendengarkan untuk menghindari kerusakan pada telinga.
2. Lebih baik menggunakan headphone
Mungkin masih ada yang kesulitan membedakan headphone dan earphone, berikut perbedaannya seperti yang dilansir dari health.clevelandclinic.org.
Headphone membungkus telinga dan lebih baik dalam meredam kebisingan dari luar. Kualitas suara yang lebih baik memungkinkan untuk mendengarkan pada volume yang lebih rendah juga.
Earbud memungkinkan lebih banyak suara dari luar masuk ke telinga Anda, yang bisa lebih aman jika digunakan di luar ruangan, di dekat lalu lintas, atau dalam jarak dekat dengan orang lain.
Earbud memiliki ujung karet yang menutup saluran telinga. Mereka bagus untuk memblokir suara luar, tetapi bisa berbahaya bagi pejalan atau pengendara yang perlu waspada terhadap lingkungan sekitar mereka
3. Biarkan telinga beristirahat
Dilansir dari timeofindia.com, mendengarkan musik keras yang menggelegar di earphone dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada telinga. Oleh karena itu, disarankan untuk beristirahat di sela-sela untuk memberikan kelegaan pada telinga. Cobalah istirahat 5 menit setiap 30 menit atau istirahat 10 menit setiap 60 menit.
4. Ketahui tanda-tanda peringatan gangguan pendengaran
Tanda-tanda pertama yang paling umum dari gangguan pendengaran termasuk kesulitan mendengar di lingkungan yang bising dan merasa seperti sedang mendengar orang, tetapi tidak dapat memahami apa yang dikatakan.
Tinnitus atau telinga berdenging juga sering menjadi tanda awal kerusakan sistem pendengaran dan tanda peringatan untuk gangguan pendengaran. Bila merasakan ada yang salah, tentu memeriksakan telinga saat merasakan beberapa gangguan pendengaran sangat dianjurkan.
ANNISA FIRDAUSI
Baca: Headphone dan Sejenisnya Bisa Jadi Penyebab Gangguan Pendengaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.