TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kejadian hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di berbagai negara pada 5 April 2022. Kejadian ini menimpa anak-anak yang sebelumnya sehat, dengan rentang usia 11 bulan-5 tahun.
Kementerian Kesehatan RI telah melaporkan penemuan tiga kasus kematian yang diduga akibat hepatitis akut misterius dalam dua pekan hingga 30 April 2022. Disebut misterius karena belum diketahui penyebabnya secara pasti sehingga memerlukan penelitian mendalam. Saat ini, WHO menyatakan bahwa Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.
Membantu mencegah penyebaran virus hepatitis sangat penting dilakukan. Selain untuk menghindari agar tidak terinfeksi, langkah pencegahan ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran. Adenovirus, yang saat ini ditemukan pada sebagian kasus hepatitis akut, menyebar melalui tetesan pernapasan, kontak pribadi, atau benda-benda yang disentuh.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang dengan melakukan tindakan pencegahan yang meliputi:
-Cuci tangan
-Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
-Minum air bersih yang matang
-Tidak bergantian alat makan
-Buang kotoran atau popok sekali pakai pada tempatnya
-Hindari kontak dengan penderita
-Patuhi protokol kesehatan, termasuk pakai masker dan jaga jarak.
-Jangan tunda membawa anak yang memiliki gejala ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Ciri-ciri dan gejala hepatitis akut
Lalu, apa saja ciri-ciri hepatitis akut misterius? Berikut sejumlah gejala klinis hepatitis akut pada anak-anak:
-Sindrom jaundice atau penyakit kuning akut
-Gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut
-Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
-Kotoran berwarna pucat
-Nyeri sendi atau pegal
-Lelah, lesu, hilang nafsu makan, hingga penurunan kesadaran
-Demam atau ada riwayat demam
Namun, sebagian besar kasus hepatitis akut misterius tidak menunjukkan gejala demam. Bahkan, semua anak sebelumnya sehat.
Hasil cek laboratorium untuk cek fungsi hati atau liver menunjukkan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminas (SGOT) atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), lebih dari 500 U/L. Artinya, tingkat enzim hati yang sangat tinggi sehingga memiliki tanda peradangan atau kerusakan hati.
Baca juga: Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Waspadalah