Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Kaitan Obesitas dan Kanker Prostat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penambahan setiap 10 cm pada pinggang laki-laki meningkatkan risiko kematian akibat kanker prostat sebesar 7 persen, menurut sebuah penelitian. Ini merupakan studi terbesar yang pernah dilakukan pada kemungkinan hubungan antara obesitas dan penyakit.

Kanker prostat adalah kanker kedua yang paling sering didiagnosis pada pria dan keempat paling umum secara keseluruhan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tetapi hubungannya dengan obesitas masih belum jelas.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang ukuran risiko, para peneliti memeriksa semua studi relevan yang diterbitkan pada subjek sejauh ini, yang mencakup 2,5 juta pria, dan menganalisis data baru pada lebih dari 200.000 pria di Inggris. Dengan setiap kenaikan lima poin dalam indeks massa tubuh (BMI), risiko kematian akibat kanker prostat naik 10 persen, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine.

Aurora Perez-Cornago, ahli epidemiologi nutrisi di Universitas Oxford dan pemimpin penelitian, mengatakan jika pria memangkas lima poin dari indeks massa tubuhnya, akan ada 1.300 lebih sedikit kematian akibat kanker setiap tahun di Inggris saja.

"Pesan utamanya adalah para pria diminta mempertahankan berat badan yang sehat," katanya, dilansir dari Times of India.

Penelitian sebelumnya menyatakan lemak perut bisa menjadi lebih krusial untuk kanker prostat agresif daripada berat keseluruhan, kata studi tersebut. Tapi, Perez-Cornago mengatakan mereka menemukan tidak terlalu menjadi masalah di mana lemak berada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih belum diketahui apakah obesitas secara langsung menyebabkan kanker prostat berkembang. Perez-Cornago melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini tetapi belum ada hasilnya.

"Sampai saat ini kami belum tahu karena tidak menutup kemungkinan juga laki-laki dengan obesitas terdiagnosis kanker prostat pada stadium lanjut," ujarnya. "Jika mereka didiagnosis pada tahap selanjutnya, tumornya cenderung lebih agresif dan kemungkinannya kecil untuk bertahan hidup."

Ia mengatakan ada beberapa alasan mengapa kanker prostat sering terdeteksi kemudian pada pria yang kelebihan berat badan, termasuk bmereka mungkin kurang sadar akan kesehatan. “Misalnya, jika mulai pergi ke kamar kecil lebih sering di malam hari, gejala klasik kanker prostat, mereka cenderung tidak pergi ke dokter,” katanya.

Bahkan jika mereka diuji, kecil kemungkinan untuk mendapat molekul yang mengindikasikan kanker karena laki-laki gemuk memiliki lebih banyak darah, mengencerkan sampel. Studi yang didanai oleh Cancer Research UK itu dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas di Belanda.

Baca juga: Gejala Kanker Prostat seperti yang Dialami Louis Van Gaal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

1 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

5 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.