TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang muda yang terkena diabetes. Pada 2019, diabetes adalah penyebab kematian kesembilan dengan perkiraan 1,5 juta kematian secara langsung. Kasus diabetes meningkat kemungkinan karena semakin banyak makanan olahan dan diproses serta berkurangnya asupan serat dan makanan sehat lain.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak lebih umum terjadi karena orang menghabiskan sebagian besar waktu luang untuk kegiatan yang tidak memerlukan gerakan fisik. Ini mencerminkan meningkatnya obesitas yang selanjutnya meningkatkan risiko diabetes.
Meningkatnya obesitas adalah salah satu alasan utama jumlah orang yang didiagnosis diabetes tipe 2 naik secara dramatis. Para ahli memberikan pendapat tentang situasi ini dan mengungkapkan tanda-tanda diabetes yang harus diwaspadai.
Semakin sering buang air kecil
Ketika glukosa darah meningkat, tubuh mencoba menghilangkannya melalui urine sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Sering haus
Saat tubuh kehilangan glukosa darah dan air melalui urine, dehidrasi bisa terjadi.
Penglihatan kabur
Kenaikan glukosa mempengaruhi konsentrasi cairan di sekitar lensa mata sehingga mengubah bentuk lensa yang dapat mendistorsi penglihatan.
Berat badan turun
Tanda-tanda lain dapat berupa penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelaparan, kulit kering atau gatal dan/atau infeksi jamur berulang. Beberapa orang tidak ada tanda atau gejala.
Gaya hidup yang meningkatkan risiko diabetes
Kurang bergerak dan makan makanan yang diproses, padat kalori, dan rendah gizi dapat mempengaruhi seseorang terkena diabetes. Diketahui juga orang-orang yang kurang tidur, yaitu pekerja shift malam dan orang dengan gangguan tidur, mengembangkan diabetes pada tingkat yang lebih tinggi.
Duduk 10 jam atau lebih per hari diklaim meningkatkan risiko kondisi metabolisme. Kondisi metabolisme adalah resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan risiko diabetes. Aktivitas fisik adalah metode pencegahan diabetes tipe 2.
Diabetes dapat dicegah dengan pendekatan nutrisi yang sehat, makan makanan yang tinggi serat sayuran, buah-buahan, dan yang mencakup protein dalam jumlah sedang dan lemak sehat dalam jumlah kecil. Bergerak juga penting. Berjalan sebanyak mungkin selama aktivitas sehari-hari dan berolahraga secara teratur, termasuk 150-300 menit olahraga sedang dan detak jantung sedikit meningkat. Contohnya jalan cepat, bersepeda, ikut kelas olahraga. Tidur cukup juga penting, 7-9 jam per malam untuk orang dewasa.
Baca juga: Waspada Penyakit Degeneratif Termasuk Penyakit Jantung, Alzheimer dan Parkinson