TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti sudah tidak asing lagi mendengar stroke, bahkan
penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Berikut ini beberapa gejala dan cara mengatasi stroke.
Umumnya, penyakit stroke dikaitkan dengan lansia atau yang berumur 55 tahun. Namun tak menutup kemungkinan sekarang ini orang-orang di usia produktif juga dapat terkena stroke.
Stroke merupakan kondisi di mana terjadi penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah ini akan mengganggu atau mengurangi suplai darah ke otak.
Gejala Stroke
Ada beberapa gejala yang dapat Anda rasakan ketika Anda mengalami stroke, di antaranya sebagai berikut:
1. Kesulitan Berbicara
Dikutip dari mayoclinic.org, salah satu tanda Anda terkena stroke adalah Anda kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain. Dalam kondisi ini mungkin Anda mengalami kebingungan atau kesulitan memahami ucapan.
2. Kelumpuhan atau Mati Rasa
Ketika Anda mengalami stroke, Anda akan merasakan kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki. Biasanya kondisi ini hanya mempengaruhi satu sisi tubuh saja. Ketika Anda mengalami kondisi ini, cobalah untuk mengangkat kedua tangan Anda di atas kepala secara bersamaan. Jika satu lengan mulai jatuh, Anda mungkin mengalami stroke.
3. Penglihatan Kabur
Anda mungkin tiba-tiba mengalami penglihatan kabur atau menghitam di satu atau kedua mata.
4. Sakit kepala
Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba, disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah, dapat mengindikasikan Anda mengalami stroke.
5. Kesulitan berjalan
Mengutip dari cdc.gov, ketika Anda mengalami stroke saat Anda berjalan, mungkin Anda akan tersandung atau kehilangan keseimbangan. Itu disebabkan karna Anda mengalami pusing mendadak atau kehilangan keseimbangan.
Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut, Anda dapat melakukan beberapa cara, seperti:
1. Terapi wicara yaitu dengan cara latihan, rileksasi, dan perubahan gaya komunikasi dapat membuat komunikasi menjadi lebih mudah.
2. Terapi fisik yang dapat membantu seseorang mempelajari kembali gerakan dan koordinasi. Penting untuk tetap aktif, meskipun ini mungkin sulit pada awalnya.
3. Terapi okupasi yang dapat membantu seseorang meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, memasak, berpakaian, makan, membaca, dan menulis.
Melansir dari medicalnewstoday.com, cara terbaik untuk mencegah stroke adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Anda dapat membuat perubahan gaya hidup, seperti:
1. Makan makanan yang sehat
2. Menjaga berat badan yang sedang
3. Berolahraga secara teratur
4. Tidak merokok tembakau
5. Menghindari alkohol, atau hanya minum secukupnya
Selain makan-makanan yang bergizi, pastikan Anda juga membatasi porsi daging merah dan daging olahan dalam makanan, serta kolesterol dan lemak jenuh.
Selanjutnya ada langkah-langkah lain yang dapat Anda lakukan apabila Anda mengalami stroke, di antaranya:
1. Mengendalikan tingkat tekanan darah
2. Mengelola diabetes
3. Mendapatkan pengobatan untuk penyakit jantung
RINDI ARISKA
Baca: Stroke Hemoragik, Seperti Apa Jenis Kelumpuhan dan Penyebabnya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.