Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh untuk Kebutuhan Sel Darah Merah

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi bayam. Shutterstock
Ilustrasi bayam. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh membutuhkan asupan nutrisi untuk produksi sel darah merah (eritrosit). Tiap hari tubuh memproduksi sel darah merah di sumsum tulang. Jika sel darah merah tak mencukupi atau rendah mengakibatkan kondisi anemia.

Kekurangan sel darah merah menyebabkan tubuh mengalami beberapa risiko seperti pusing, kesulitan berkonsentrasi, bahkan pingsan.

Nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk sel darah merah?

1. Zat besi

Mengutip Healthline, makanan yang mengandung zat besi meningkatkan produksi sel darah merah tubuh. Beberapa makanan yang mengandung zat besi, yaitu daging sapi, hati, buah plum dan kismis, kacang polong juga kuning telur.

2. Vitamin B9 (asam Folat)

Asam folat membantu tubuh membentuk sel darah merah. Sumber makanan yang mengandung asam folat, yaitu sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan bayam, kacang-kacangan, dan makanan laut.

3. Vitamin A

Mengutip Verywell Health, vitamin A juga membantu produksi sel darah merah. Beberapa sumber makanan, yaitu wortel, kentang, ikan, hati, ubi jalar, paprika merah, sayuran berdaun hijau dan buah semangka, melon.

4. Vitamin C

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vitamin C membantu produksi metabolisme zat besi yang penting untuk pembentukan protein sel darah merah yang darah mengangkut oksigen atau hemoglobin. Adapun sumber asupan yang mengandung vitamin C yaitu tomat, buah jeruk, stroberi, brokoli, dan sayuran berdaun hijau. Jumlah Vitamin C harian yang disarankan, yaitu pria dewasa 90 miligram dan wanita 75 miligram.

5. Tembaga (cuprum)

Tembaga tidak secara langsung menghasilkan produksi sel darah merah. Tapi, tembaga membantu pembentukan sel darah merah mengakses zat besi yang dibutuhkan untuk replikasi. Tembaga terkandung dalam unggas, kerang, hati, ceri dan kacang polong.

Setiap hari wanita memerlukan 18 miligram tembaga. Sedangkan pria membutuhkan 8 miligram per hari. kebutuhan tembaga harian tergantung berbagai faktor, termasuk jenis kelamin, usia, dan berat badan.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Kondisi Hemoglobin Rendah Menyebabkan Tubuh Lemas, Apa Itu Anemia?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

2 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

3 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

13 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita saat berkolaborasi untuk film The King's Man. Foto: Istimewa
Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

Anemia aplastik, seperti yang dialami Babe Cabita, adalah kondisi orang mengalami kegagalan sumsum tulang belakang untuk mereproduksi tiga jenis sel.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

26 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

33 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

37 hari lalu

Pembeli tengah memilih timun suri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin 18 Maret 2024. Tingginya curah hujan saat memasuki bulan puasa membuat para pedagang menurunkan harga jual timun suri dari Rp.8000 per kilo menjadi Rp.5000 per kilo guna menarik para pembeli. TEMPO/Tony Hartawan
Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

49 hari lalu

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

59 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.