TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkan Anda sakit kepala namun yang terasa sakit hanya di sebelah saja? Ketika mengalami sakit kepala sebelah, seseorang akan merasakan nyeri namun hanya di satu sisi kepala. Kondisi ini biasanya disertai dengan keluhan lain seperti mual dan pandangan kabur.
Pada sebagian besar kasus, wanita diyakini lebih rentan mengalami sakit kepala sebelah atau migrain dibandingkan dengan pria. Melansir dari WebMD, pada sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon estrogen yang dimiliki wanita membuat sel-sel di kepala dan pembuluh darah lebih sensitif terhadap pemicu migrain.
Selain itu, pemicu sakit kepala sebelah yang sering dialami wanita disebabkan oleh beberapa faktor hormon berikut ini:
- Haid atau menstruasi
- Menggunakan kontrasepsi oral
- Kehamilan
- Laktasi
- Menopause
Mengutip kanal hopkinsmedicine.org, hormon estrogen bertanggung jawab untuk mengatur sistem reproduksi wanita. Sakit kepala bisa diakibatkan adanya fluktuasi kadar estrogen, terutama saat wanita mengalami penurunan kadar estrogen di sekitar siklus menstruasi bulanan.
Selain pada saat memasuki waktu menstruasi, alasan wanita lebih sering mengalami sakit kepala sebelah adalah pada saat memasuki awal usia menopause dan saat menjalani histerektomi. Histerektomi adalah pengangkatan rahim atau uterus yang dilakukan degan metode pembedahan.
Berbeda halnya dengan wanita, pria memiliki hormone testosterone. Tidak seperti yang dialami wanita, hormon ini justru mampu melindungi pria dari gangguan sakit kepala sebelah.
Melansir dari berbagai sumber, sakit kepala kepala sebelah juga disebabkan oleh adanya perbedaan yang ditemukan pada sel mast antara pria dan wanita.
Sel mast merupakan salah satu jenis sel darah putih yang menjadi sistem kekebalan tubuh. Sel mast mempunyai peran penting sebagai agen kekebalan tubuh untuk menghalau masalah kesehatan seperti stres dan alergi yang menimbulkan seseorang mengalami sakit kepala atau migrain.
“Terdapat lebih dari 8.000 gen wanita yang berbeda dari yang ditemukan pada sel mast pria, meskipun sel mast pria dan wanita memiliki jumlah gen yang sama pada kromosom mereka, namun cara gen tersebut bertindak berbeda antara satu sama lain,” ujar seorang profesor di Michigan State University, Amerika Serikat Adam Moeser dikutip dari Times of India.
Menurutnya, gen pada sel mast wanita tidak seaktif pada sel mast pria. Sehingga, sel mast wanita tidak seaktif sel mast pria dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk menurunnya sistem kekebalan tubuh penyebab migrain.
RISMA DAMAYANTI
Baca: Jenis Sakit Kepala, Apa Saja Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.