Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Penyebab Gingivitis, Perokok Lebih Rentan Mengalaminya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGingivitis atau radang gusi merupakan gangguan yang terjadi di bagian gingiva, bagian dari gusi yang terletak di sekitar pangkal gigi. Umumnya, gingivitis merupakan gangguan gusi yang tergolong ringan. Akan tetapi, gingivitis juga bisa merupakan tahap awal gusi menuju ke periodontitis, penyakit gigi yang lebih serius. Oleh sebab itu, gingivitis perlu segera mendapat perawatan agar tidak semakin parah.

Penyebab utama dari gingivitis adalah penumpukkan plak gigi. Seiring waktu, plak  akan mengeras menjadi karang gigi yang menempel di sepanjang garis gusi. Hal ini membuat gusi meradang dan mudah berdarah saat sikat gigi. Meskipun demikian, gingivitis bisa terjadi karena berbagai faktor. Lantas, apa saja faktor-faktor pendukung terjadinya gingivitis?

  1. Hormon

Dikutip webmd.com, perubahan hormon, yang terjadi khususnya saat masa kehamilan, pubertas, menopause, dan menstruasi bulanan, membuat gusi lebih sensitif. Hal ini memicu gingivitis lebih mudah terjadi.

  1. Penyakit

Dilansir webmd.com, penyakit dapat mempengaruhi kesehatan gusi. Penyakit-penyakit tersebut antara lain kanker atau HIV yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Diabetes juga memengaruhi kesehatan gusi. Hal ini karena diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan gula darah. Oleh sebab itu, pasien dengan penyakit ini berisiko lebih tinggi terkena infeksi, termasuk penyakit periodontal dan gigi berlubang.

  1. Obat-obatan

Mengutip my.clevelandclinic.org, obat-obatan dapat mempengaruhi kesehatan mulut, karena beberapa jenis obat bisa menyebabkan pertumbuhan jaringan gusi tidak normal. Selain itu, konsumsi obat juga dapat mengurangi aliran air liur, yang berfungsi sebagai pelindung gigi dan gusi.

  1. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko terbesar penyebab penyakit gusi. Mengutip  corsodyl.co.uk, perokok tujuh kali lebih mungkin menderita penyakit gusi daripada orang yang tidak merokok. Selain itu, merokok menyebabkan jaringan gusi terhambat untuk menjalankan fungsinya secara maksimal.

  1. Kebiasan membersihkan gigi dan mulut

Melansir crest.com, kebiasaan kebersihan mulut yang buruk seperti tidak menyikat gigi dan flossing membuat gingivitis lebih mudah berkembang.

  1. Keturunan

Dikutip healthline.com, riwayat penyakit gigi dalam keluarga dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan gingivitis.

  1. Stres

Stres adalah salah satu penyebab gingivitis. Melansir crest.com, stres terus-menerus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berdampak negatif pada kemampuan melawan infeksi, termasuk penyakit gusi. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Kebiasaan Salah Menyikat Gigi Bisa Timbulkan Plak Gini, ini 6 Penyebab Lainnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

12 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.