TEMPO.CO, Jakarta - Ketika gigi tumbuh tidak teratur atau ada yang menonjol dari susunannya menandakan adanya gingsul.
Mengutip laman Nelson R. Diers Orthodontics, penyebab munculnya gigi gingsul, karena kepadatan gigi depan. Biasanya dipengaruhi pertumbuhan gigi tidak sejajar. Gigi taring kekurangan ruang untuk tumbuh. Faktor lainnya, ada gigi ekstra yang mungkin tumbuh menghalangi taring untuk berkembang. Adapun yang lainnya, gangguan pertumbuhan gigi taring masih di dalam gusi.
Fakta tentang gigi gingsul
- Impaksi
Gingsul merupakan gigi taring rahang atas yang tumbuh tidak sebagaimana mestinya atau impaksi. Gigi taring menjadi susunan yang rentan kedua setelah gigi bungsu dalam hal impaksi. Meski dalam tampilan terkesan unik, ketaksejajaran gingsul rentan menyebabkan masalah, termasuk bruxism, keausan gigi yang tak merata, gangguan sendi rahang, peningkatan risiko penyakit gusi.
- Gingsul yang mengganggu
Gingsul yang tidak mengganggu proses mengunyah, tampilan, maupun kebersihan gigi berkemungkinan tetap dibiarkan. Tapi, gingsul dengan risiko ortodontik biasanya membutuhkan prosedur kesehatan. Misalnya, seperti menggunakan penyangga untuk menggerakkan gingsul ke tempat mulanya atau prosedur pencabutan gigi.
- Risiko membiarkan gingsul impaksi
Merujuk Dental Negligence Team, gingsul yang dibiarkan impaksi mengembangkan pembentukan kista atau pembengkakan. Risiko mengalami ankilosis atau gigi yang belum tumbuh keluar lebih dulu menyatu dengan tulang di sekitarnya. Kondisi itu rentan infeksi dan penggeseran posisi gigi di sampingnya hingga masalah ortodontik yang sulit dipulihkan.
- Risiko kerusakan struktur gigi
Merujuk North Shore Periodontics, gingsul atau gigi taring yang impaksi bisa saja tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi, pada masa depan, gingsul berisiko merusak struktur gigi.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Mengenali Gejala dan Jenis Impaksi Gigi Bungsu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.