Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Jenis Gangguan Kepribadian dan Cirinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak cemas atau takut. Freepik.com/Master1305
Ilustrasi anak cemas atau takut. Freepik.com/Master1305
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang dapat mengalami gangguan kepribadian sebagai mekanisme perlindungan diri dari pengalaman karena pelecehan ekstrem atau berlebihan, pengabaian, ejekan, atau trauma masa kanak-kanak lain. Gangguan kepribadian biasanya muncul di masa dewasa.

Hingga saat ini diketahui ada 10 gangguan kepribadian yang mempengaruhi perasaan diri, identitas, dan hubungan seseorang. Menurut edisi kelima dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, masing-masing dari 10 gangguan kepribadian itu memiliki perilaku, cara berpikir, atau kecenderungan masalah kesehatan mental yang serupa.

Dari studi itu, dibagi tiga kelompok A, B, dan C, di mana orang-orang di kelompok A cenderung menunjukkan perilaku semipsikotik dan kecemasan sementara yang berada di kelompok B lebih berjuang dengan kecemasan dan gangguan suasana hati seperti gangguan bipolar, gangguan makan, dan penyalahgunaan zat terlarang.

Mereka yang berada di kelompok C juga rentan terhadap kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat terlarang. Berikut potensi perilaku, sifat, dan penyebab 10 gangguan kepribadian yang dikenali DSM-5.

Kelompok A

Gangguan kepribadian paranoid
Tipe ini sering curiga terhadap motif dan niat orang lain, menganggap orang lain sengaja jahat atau dengki. Ciri-cirinya:

-Sering berasumsi orang akan menyakiti atau menipu.
-Menolak curhat pada orang lain atau enggan dekat dengan orang lain.
-Mengontrol orang lain.
-Senang menyendiri dan berusaha menjauhkan orang lain.

Gangguan kepribadian schizoid
Tipe orang dengan gangguan kepribadian ini enggan menjalin hubungan sosial dan mengekspresikan sedikit emosi, tidak mencari hubungan dekat. Ciri-cirinya:

-Memilih untuk menyendiri.
-Tidak peduli dengan pujian atau kritikan dari orang lain.
-Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
-Cemas, tapi tidak menunjukkannya secara fisik.

Gangguan kepribadian skizotipal
Sebuah pola yang sangat tidak nyaman dalam hubungan dekat karena paranoia dan takut disalahpahami, memiliki pemikiran yang menyimpang dan perilaku eksentrik. Ciri-cirinya:

-Memiliki keyakinan aneh (takhayul, kepercayaan pada kekuatan khusus).
-Persepsi yang tidak biasa (merasakan kehadiran orang yang tidak ada, memiliki ilusi).
-Perilaku atau ucapan yang aneh.
- Kecemasan sosial yang berlebihan karena kecenderungan untuk salah mengartikan interaksi sosial.

Kelompok B

Gangguan kepribadian antisosial
Sering mengabaikan atau melanggar aturan masyarakat dan hak orang lain, berbohong, menipu, tidak sesuai dengan norma sosial. Ciri-cirinya:

-Bertindak impulsif
-Mengabaikan keselamatan sendiri dan orang lain.
-Agresif, tidak bertanggung jawab, arogan.
-Berpikir, "Saya tidak akan memberikan kepada orang lain apa yang tidak pernah saya terima."

Gangguan kepribadian ambang
Ketidakstabilan dalam hubungan pribadi, emosi yang intens, citra diri dan impulsif yang buruk. Ciri-cirinya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Berpikir hitam-putih, jahat versus baik.
-Sering merasa kosong.
-Bersikap ekstrem untuk menghindari kesendirian.

Gangguan kepribadian histrionik
Pola emosi yang berlebihan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian, tidak nyaman sendirian. Ciri-cirinya:

-Sangat genit
-Mudah disarankan
-Tidak menentu, teatrikal, dan/atau flamboyan.
-Terus-menerus mencari perhatian dan cinta dari sumber eksternal.
-Toleransi yang sangat rendah terhadap emosi negatif dan/atau menyangkal emosi negatifnya sendiri.

Gangguan kepribadian narsistik
Umumnya haus pujian dan kurang empati terhadap orang lain. Ciri-cirinya:

-Rasa berhak dan penting diri yang ekstrem.
-Mengambil keuntungan dari orang lain.
-Kurangnya empati, merendahkan orang lain demi dorongan ego.

Kelompok C

Gangguan kepribadian penghindar
Orang dengan gangguan kepribadian ini memiliki rasa malu yang ekstrem, perasaan tidak mampu, dan kepekaan yang ekstrem terhadap kritik, tidak mau dekat secara emosional dengan orang lain karena takut. Ciri-cirinya:

-Disibukkan dengan kemungkinan kritik atau penolakan.
-Menghindari situasi sosial kecuali yakin akan disukai.
-Menolak promosi pekerjaan, peluang yang mungkin menarik bagi orang lain.
-Melihat diri mereka sendiri tidak cukup baik.

Gangguan kepribadian dependen
Memiliki keinginan untuk dijaga dan perilaku patuh, ketakutan yang ekstrem akan ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri. Ciri-cirinya:

-Kesulitan membuat keputusan sehari-hari tanpa jaminan dari orang lain.
-Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya saat sendirian.

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif
Umumnya, mereka terlalu asyik dengan keteraturan, kesempurnaan, dan kontrol. Ciri-cirinya:

-Terlalu fokus pada detail atau jadwal.
-Bekerja berlebihan, tidak ada keseimbangan kehidupan kerja.
-Tidak fleksibel dalam moralitas dan nilai-nilai mereka, melihat diri sebagai otoritas moral.
-Sangat tegang atau neurotik untuk mempertahankan kontrol, termasuk dengan uang.

Baca juga: Termasuk Gangguan Kepribadian, Pahami Definisi dan Gejala Narsistik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

18 jam lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

18 jam lalu

Ilustrasi wanita mengobrol. Freepik.com/Drobotdean
5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

Seseorang yang memiliki keprbadian ekstrovert punya sejumlah keuntungan. Apa saja?


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

18 jam lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

2 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini


Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Ilustrasi pijat. studiofrid.se
Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.


Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.