Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bell's Palsy, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi wajah pria. Shutterstock
Ilustrasi wajah pria. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBell's palsy kondisi kelumpuhan karena radang yang menyerang serabut saraf tepi wajah atau saraf kranial ketujuh (CN-VII). Saraf ini berhubungan ekspresi wajah. Bell's palsy kondisi yang menyebabkan kelemahan tiba-tiba otot di satu sisi wajah. Itu berakibat wajah sulit diatur atau sulit menutup mata di sisi yang mengalami bell's palsy.

Gejala dan penyebab

Merujuk Mayo Clinic, bell's palsy ditandai kelemahan ringan sampai kelumpuhan di satu sisi wajah. Kondisi itu berakibat kesulitan berekspresi, nyeri di sekitar rahang, peningkatan kepekaan terhadap suara di sisi yang terkena, sakit kepala, kehilangan rasa, perubahan jumlah air mata dan liur.

Mengutip Healthline, kelumpuhan dan kelemahan wajah terkait bell's palsy diakibatkan saraf kranial ketujuh wajah mengalami bengkak atau tekanan.

Peneliti berpendapat kerusakan saraf kemungkinan besar dipicu infeksi virus herpes simpleks dan herpes genital yang merusak sistem kekebalan tubuh, sarkoidosis penyebab peradangan organ. Adapun virus herpes zoster penyebab cacar air, virus epstein-barr penyebab mononukleosis, penyakit lyme.

Merujuk Cleveland Clinic, jika gejala bell’s palsy tak membaik selama tiga bulan maka perlu intens berkonsltasi dengan dokter. Kondisi lainnya juga iritasi mata kronis, kelopak mata susah menutup, dehidrasi akibat kesulitan minum dan menelan, pendengaran berkurang.

Diagnosis bell's palsy

Mengutip lamn Cleveland Clinic bell's palsy bisa  diperiksa menggunakan beberapa prosedur medis. Tes darah untuk memeriksa kondisi penyakit, seperti lyme dan sarkoidosis, elektromiografi (EMG).

Mengukur aktivitas dan kerusakan saraf terkait prediksi waktu penyembuhan, penggunaan magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan untuk menyingkirkan stroke atau penyebab lain dari kerusakan saraf.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menjalani diagnosis, dokter menyarankan prosedur pengobatan untuk pasien. Mengutip Healthline, itu termasuk obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, obat antivirus atau antibakteri, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen, dan tetes mata untuk menjaga kelembapan.

Apakah mungkin komplikasi bell's palsy?

Merujuk keterangan dalam laman Johns Hopkins Medicine, bell's palsy biasanya sembuh dalam jangka waktu tertentu. Bell's palsy tidak menyebabkan komplikasi serius maupun jangka panjang.

Kebanyakan orang yang mengalami bell's palsy tak bisa menutup mata di sisi wajah. Itu sebabnya penting untuk melindungi mata dari kekeringan saat malam atau bekerja di depan komputer, supaya tak terjadi goresan di kornea.

DELFI ANA HARAHAP

Baca:  Pengobatan Efektif Bell's Palsy

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

13 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

21 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

23 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

35 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

43 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

43 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

44 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.